Warga melintas di salah satu akses jalan keluar masuk rumah salah satu warga Giri Dharma yang terhalang tembok dari GWK Cultural Park di Ungasan, Badung, Kamis (25/9). (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Penutupan akses jalan dengan tembok menuju rumah warga Banjar Adat Giri Dharma, Ungasan, Kuta Selatan oleh manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, berujung polemik dan jadi sorotan publik. Bahkan di beberapa akun media sosial (medsos) mengajak pengerahan massa dan memboikot turis ke sana.

Menyikapi kondisi tersebut, Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan sudah mengambil langkah-langkah antisipasi. “Menerjunkan Babinkamtibmas untuk memantau situasi secara berkala. Tujuannya mencegah terjadinya situasi yang tidak kondusif,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Minggu (28/9).

Baca juga:  Cari Orangtua Bayi Ditemukan di Semak-semak Ungasan, Polisi Sisir Bedeng Proyek

Menurut Sukadi, Bhabinkamtibmas terus melakukan pemantauan di wilayah itu. Selain itu melaporkan perkembangan setiap situasi secara berjenjang kepada pimpinan. Hal ini penting dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Anggota Bhabinkamtibmas dan Intelkam diperintahkan memantau terus perkembangan situasi di sana,” ucapnya.

Untuk menjaga Bali khususnya wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Sukadi mengatakan pihak kepolisian mengharapkan masyarakat supaya bijak dan tidak serta merta menerima ajakan dalam pengerahan massa melalui media sosial. “Mari kita jaga Bali agar tetap aman. Kami dari pihak kepolisian menyarankan semua pihak untuk menahan diri dan mengedepankan negosiasi. “Apabila negosiasi mengalami hambatan agar diselesaikan melalui jalur hukum,” tutupnya.(Ngurah Kertanegara/balipost)

Baca juga:  Polemik Mutasi Sekda Karangasem, DPRD akan Konsultasi ke Provinsi

 

BAGIKAN