Kadis Pertanian Buleleng, I Gede Melandrat. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Mengatasi ancaman kekeringan di musim tanam, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menambah pengadaan mesin pompa irigasi untuk mendukung kebutuhan air para petani. Tahun ini, dua unit mesin pompa tambahan diusulkan dalam anggaran induk APBD 2025.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Gede Melandrat, Kamis (25/9), mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki enam unit mesin pompa. Dengan tambahan dua unit lagi, diharapkan ketersediaan air irigasi semakin aman. Mesin ini nantinya dipinjamkan kepada kelompok tani yang membutuhkan, terutama di wilayah yang jauh dari sumber air.

Baca juga:  RUU Provinsi Bali

“Kalau sudah ada delapan unit, sebenarnya sudah cukup untuk mengantisipasi kekurangan air. Mesin ini nantinya dipinjamkan kepada kelompok tani yang membutuhkan, terutama di wilayah yang jauh dari sumber air,” jelasnya.

Setiap unit mesin pompa bernilai sekitar Rp 25 juta. Menurut Melandrat, langkah ini terbukti efektif membantu petani menjaga produktivitas lahan, khususnya pada wilayah yang rawan kekeringan.

Selain pompa, Dinas Pertanian juga mendorong pemanfaatan sumur pompa maupun sumur tanah dangkal di sejumlah kecamatan.

Baca juga:  Bali Masih Bebas Virus Corona

“Contohnya di Gerokgak, pembangunan sumur dangkal mampu meningkatkan hasil tanam hingga enam kali lipat, dari sebelumnya hanya satu hektar menjadi enam hektare,” tambahnya.

Melandrat menambahkan saat ini pola tanam di subak tetap menjadi acuan utama. Petani tidak dipaksakan untuk menanam padi hingga tiga kali setahun (IP3). Rotasi tanaman padi, padi, palawija dinilai penting untuk memutus siklus hama serta menjaga kesuburan tanah.

Baca juga:  Tingkatkan Daya Saing Ekspor, Kemenhub Atur Kelaikan Kontainer

“Kalau kemarau berkepanjangan, pilihan tanaman bisa digeser ke jagung atau kedelai. Tahun ini saja, tercatat 1,7 hektare lahan beralih ditanami jagung,” imbuhnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN