
AMLAPURA, BALIPOST.com – Akses jalan utama yang menghubungkan Selat dengan Rendang di Desa Peringsari, Karangasem sama sekali tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
Hal itu terjadi karena jalan nyaris terputus tergerus hujan deras pada Minggu (14/9).
Diduga putusnya jalan ini disebabkan di bawah badan jalan terus tergerus oleh derasnya air yang mengalir. Bahkan, pipa besar milik PDAM mulai terlihat.
Atas kondisi tersebut, pekerja proyek menutup akses jalan. Setelah penutupan jalan itu, cukup banyak kendaraan roda dua maupun roda empat dari arah Rendang maupun Selat memutar balik untuk mencari jalur alternatif lewat Putung.
Sebelumnya, jalan tersebut masih dapat dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan untuk truk besar pengangkut material galian C sama sekali tak bisa melintas. Tapi, per hari ini jalan telah ditutup karena kondisinya nyaris terputus.
Salah seorang pekerja proyek, I Nengah Putu menuturkan, jalan ini kian tergerus dan nyaris putus sejak tadi pagi. “Tadi pagi hujan deras sekali. Curah hujan itulah yang membuat jalan nyaris putus,” ucapnya.
Putu mengatakan aksesnya sudah tidak bisa dilewati karena sangat berisiko. Mengingat akses jalan ditutup, para pengendara yang hendak ke arah Rendang begitu juga sebaliknya dialihkan melewati jalur alternatif yang lain.
Dia menjelaskan sekitar dua pekan lalu, proyek tersebut sudah mulai digarap. Namun, karena truk pengangkut galian C masih nekat melintas, pihaknya tidak berani mengambil risiko timbulnya korban jiwa. “Truk lewat memicu adanya getaran, para pekerja tak mau bekerja karena berisiko di bawahnya,” ujar Putu. (Eka Parananda/balipost)