Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membantah pergantian Sri Mulyani dari Menteri Keuangan karena yang bersangkutan mundur.

Ia mengatakan penggantian Sri Mulyani bukan didasari atas alasan pengunduran diri maupun pencopotan.

Prasetyo, seusai menghadiri pelantikan empat pejabat menteri dan satu wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9) dikutip dari Kantor Berita Antara menyebut keputusan tersebut murni merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto sebagai kepala negara dan pemerintahan.

Baca juga:  APBN Catatkan Surplus Pada Bulan Maret 2023

“Ya bukan mundur, bukan dicopot. Bapak Presiden selaku kepala negara dan pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif, maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” katanya.

Saat ditanya terkait kabar yang beredar bahwa Sri Mulyani mengajukan pengunduran diri sebagai Menkeu, Prasetyo menjawab hal itu karena pertimbangan matang yang dilakukan oleh Presiden. “Pertimbangannya banyak,” ujarnya.

Prasetyo mengajak semua pihak untuk menghormati dan mendukung langkah yang diambil Presiden dalam peralihan jabatan tersebut.

Baca juga:  Sri Mulyani: Infrastruktur Hasil Kerja Nyata APBN

“Bismillah, apa yang menjadi keputusan Bapak Presiden kita doakan bersama-sama. Semoga itu membawa kebaikan bagi kita semua,” ujarnya.

Pada akhir Agustus lalu, beredar kabar yang menyebut Sri Mulyani telah menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan pengunduran diri. Sementara, versi lain menyebut justru Presiden Prabowo yang memanggilnya ke Hambalang untuk meminta penjelasan.

Kabar itu muncul di tengah sorotan publik terhadap posisi dan langkah politik mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, yang tengah diperbincangkan usai penjarahan rumah pribadinya di Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu. (kmb/balipost)

Baca juga:  Jaga Stabilitas Harga, Bali Dijatah 205 Hektare Penanaman Cabai
BAGIKAN