Ilustrasi olahraga. (BP/Dokumen Halodoc.com)

DENPASAR, BALIPOST.com – Akhir Agustus 2025, program cek kesehatan gratis (CKG) di Tabanan telah diikuti oleh 22.680 orang dengan jenis skrining dan masalah kesehatan yang bervariasi. Dari sejumlah temuan masalah kesehatan yang diperoleh, ternyata kurang aktivitas fisik menjadi yang terbanyak dialami warga berjuluk Kota Pelangi ini.

Adapun jenis skrining yang dilakukan di CKG bervariatif dengan total 31 jenis. Jenis skrining aktivitas fisik dari total skrining 14.691 orang dan sebanyak 13.404 orang masuk dalam aktifitas fisik kurang (91,24 persen).

Kurangnya aktivitas fisik bagi warga di Tabanan ini dapat memicu meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Berikut adalah risikonya, dikutip dari berbagai sumber:

1. Obesitas:

Tubuh membakar lebih sedikit kalori, sehingga lemak menumpuk dan menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Penyakit Kardiovaskular:

Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke akibat tekanan darah dan kolesterol yang tinggi.

Baca juga:  Kasus Praktik Aborsi, Jaksa Belum Terima Pelimpahan Tersangka Ari Wiantara

3. Diabetes Tipe 2:

Kurangnya aktivitas fisik dapat memicu resistensi insulin dan penumpukan gula darah.

4. Osteoporosis:

Penurunan kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang seiring usia.

5. Penurunan Massa Otot dan Tulang:

Otot dan tulang yang jarang digerakkan akan kehilangan kekuatan dan massa.

6. Masalah Pencernaan:

Gerakan yang lambat dapat memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit.

7. Risiko Kanker:

Beberapa penelitian menunjukkan gaya hidup sedentary dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.

8. Masalah Kesehatan Mental:

  • Kecemasan dan Depresi:

Gaya hidup kurang gerak dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

  • Tegangan Otot dan Nyeri:

Otot dan sendi yang tidak digunakan secara teratur bisa menjadi kaku dan menyebabkan nyeri.

Baca juga:  Warga Australia Diimbau Patuhi Aturan di Bali

9. Dampak Lainnya:

  • Daya Tahan Tubuh Menurun: Sistem imunitas tubuh dapat melemah, membuat lebih rentan terhadap infeksi.
  • Gangguan Kualitas Tidur: Kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi pola tidur seseorang.
  • Penurunan Fungsi Kognitif: Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kurang gerak dapat memengaruhi fungsi kognitif.

Jadi, manfaat aktivitas fisik ini sangat penting agar kita terhindar dari beragam risiko di atas. Selain itu, aktivitas fisik teratur juga memberikan manfaat kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur dan fungsi kognitif.

Berikut manfaat untuk kesehatan fisik:

  • Mengendalikan berat badan. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh, serta menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.
  • Memperkuat otot dan tulang. Latihan fisik secara teratur dapat meningkatkan kekuatan otot, kelenturan sendi, dan kepadatan tulang, sehingga mengurangi risiko osteoporosis.
  • Meningkatkan kesehatan jantung. Aktivitas fisik membantu menyehatkan jantung, mengendalikan tekanan darah, dan menjaga kadar kolesterol dalam tubuh.
  • Mencegah penyakit kronis. Rutin berolahraga dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, hipertensi, sindrom metabolik, dan beberapa jenis kanker.
Baca juga:  Kodim Bangli Bentuk Tim Vaksinasi Mobile

Berikut manfaat untuk kesehatan mental:

  • Mengelola stres dan kecemasan: Aktivitas fisik melepaskan hormon endorfin, yang berfungsi sebagai pereda stres alami, sehingga meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan negatif.
  • Meningkatkan kualitas tidur. Tubuh yang aktif secara fisik akan merasa lebih lelah, yang dapat mendorong keinginan tubuh untuk beristirahat dan meningkatkan kualitas tidur.
  • Memperbaiki fungsi kognitif. Aktivitas fisik teratur dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, seperti daya ingat dan fokus, serta menjaga kesehatan otak. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN