
NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan pekerja hiburan malam di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, menjalani skrining kesehatan, termasuk tes VCT (Voluntary Counselling and Testing), Selasa (2/9). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran HIV/AIDS di wilayah perbatasan Bali.
Sebanyak 28 pekerja dari tiga tempat hiburan malam diperiksa darahnya. Dari jumlah itu, empat merupakan laki-laki dan sisanya perempuan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai Senin (1/9) hingga Selasa (2/9), melibatkan Dinas Kesehatan Jembrana bersama Kelurahan Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, Rabu (3/9) mengatakan tes ini menjadi upaya mencegah lonjakan kasus HIV/AIDS. Menurutnya, Gilimanuk merupakan pintu masuk Bali, sehingga perlu kewaspadaan ekstra. “Skrining ini juga mencakup pemeriksaan penyakit menular lain, seperti tuberkulosis (TBC). Hasil pemeriksaan akan disampaikan langsung kepada peserta dalam waktu seminggu, dengan tetap menjaga kerahasiaan,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra, mengatakan kasus baru HIV/AIDS di Jembrana dalam setahun terakhir mencapai 48 kasus, dengan tiga orang meninggal dunia. Secara kumulatif, tercatat 632 orang dengan HIV/AIDS (ODHIV), dan 529 di antaranya masih mendapat pengobatan.
Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS memerlukan sosialisasi lintas kalangan, mulai dari siswa, pemuda, hingga kelompok berisiko. Menurut Ambara saat ini tersedia 15 layanan tes HIV di Jembrana, terdiri dari 10 puskesmas, 4 rumah sakit, dan 1 klinik.
Dengan mendekatkan dan memperluas layanan ini diharapkan dapat mempercepat penanggulangan. (Surya Dharma/balipost)