Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Program pemerintah pusat Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah berjalan. Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui Dinas Kesehatan setempat terus menggaungkan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan layanan CKG di layanan kesehatan di masing-masing kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama mengungkapkan program CKG ini menjadi bagian dari upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular yang kian meningkat di tengah masyarakat.

Kata Putra Pertama, kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga pemerintah.

Baca juga:  Pemerintah akan Tetap Terapkan Karantina PPLN, Kembali Ada Kebijakan Baru

“Kita harap, CKG ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi tubuh masing-masing. Karena CKG ini banyak manfaatnya. Setidaknya kita jadi tahu kondisi badan, lebih cepat tahu, lebih mudah ditangani dan cepat sembuh dan tahu apa yang harus dilakukan agar tubuh tetap sehat. Sering kali masyarakat merasa sehat padahal ada potensi gangguan kesehatan yang tidak disadari,” ucapnya pada Selasa (26/8).

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Nasional Turun ke 3 Digit, Kasus Baru di Bawah 10 Ribu Orang

Putra Pertama mengatakan, program ini adalah sasaran awal yang dipilih yaitu pegawai di lingkungan OPD, anak-anak sekolah, serta para pengajar. Pasalnya, pihaknya menilai bahwa lingkungan kerja dan pendidikan merupakan titik krusial dalam pembentukan budaya hidup sehat.

“ASN dan guru adalah pelayan publik yang memiliki tanggung jawab besar. Kalau mereka sehat, maka pelayanan ke masyarakat juga akan lebih maksimal. Begitu juga dengan anak-anak sekolah, mereka adalah generasi masa depan yang harus kita jaga sejak dini,” katanya.

Baca juga:  Sebanyak 8,2 Juta Orang Manfaatkan Program CKG

Ia menjelaskan, dengan menjangkau semua kalangan dari masyarakat umum, ASN, guru hingga siswa sekolah, pemerintah berharap akan tercipta budaya baru, masyarakat yang lebih sadar dan peduli terhadap kesehatannya sendiri. “Kesehatan adalah aset terbesar kita. Jangan tunggu sakit untuk peduli, cek kesehatan bukan hanya hak, tapi juga bentuk cinta kepada diri sendiri dan keluarga,” tutupnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN