Penambahan Sejumlah Alat Berat di TPA Bengkala. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng menambah jumlah armada alat berat untuk memperkuat pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, Desa Bengkala, Kecamatan Sawan. Penambahan armada ini dilakukan karena sebagian alat yang ada sebelumnya mulai rusak dan tidak beroperasi secara optimal.

Plt. Kepala DLH Buleleng, Gede Putra Aryana, saat peluncuran alat berat baru pada Minggu (17/8) mengungkapkan, pengadaan ini menggunakan anggaran tahun 2025 dengan total nilai mencapai Rp5,4 miliar. Dana tersebut bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp4 miliar dan APBD Buleleng Rp1,4 miliar. Aryana menjelaskan armada baru yang didatangkan berupa satu unit buldozer, dua unit truk arm roll, satu unit truk skylift, dan lima unit Loud Haul Container (LHC).

Baca juga:  Menunggu Tahap II, 66 Jabatan Kepala Sekolah di Buleleng Masih Lowong

“Dengan adanya alat-alat ini, kami yakin tugas-tugas operasional kami akan menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Penanganan sampah akan lebih cepat, lingkungan kita akan lebih bersih, dan keindahan kota dapat terjaga dengan lebih baik,”jelas Putra.

Menurutnya, truk pengangkut menjadi kebutuhan mendesak karena sebagian armada lama sudah kropos dan tidak layak. Dengan tambahan armada baru, diharapkan distribusi sampah dari TPS hingga ke TPA Bengkala bisa lebih lancar.

Baca juga:  Selebgram Awkarin Ikut Ramaikan Aksi ForBALI

“Masyarakat harus sadar untuk memilah sampah sejak dari rumah. Sampah organik kita kelola di komposting Jagaraga, plastik diproses di Bank Sampah Induk (BSI), sementara hanya residu yang masuk ke TPA,” katanya.

Sementara itu, Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan penambahan armada ini adalah bentuk komitmen Pemkab Buleleng dalam menuntaskan persoalan sampah. Ia menyebut, TPA Bengkala kini memiliki luas hampir 8 hektar memang masih bisa menampung sampah. Hanya saja, lambat laun keberadaan sampah di TPA pasti akan meningkat.

Baca juga:  Hasil Tracing, Puluhan Orang Diminta Karantina Mandiri

“Sekarang masih cukup, tapi ke depan timbunan sampah pasti makin besar. Karena itu kita terus mencari solusi pengelolaan jangka panjang,”jelas Sutjidra.

Ia menambahkan, saat ini Pemkab Buleleng memiliki peluang kerja sama dengan Jepang dalam hal penanganan sampah. Draf proposal kerjasama pun saat ini tengah dipelajari oleh Bappeda Buleleng. Termasuk nantinya pembangunan incinerator. Hanya saja, pembangunan itu harus menunggu Perpresnya.

“Mereka menawarkan teknologi pengelolaan sampah modern, termasuk kemungkinan pembangunan incinerator, tentu setelah ada regulasi perpresnya,”tutupnya. (Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN