
DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk membangun Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) guna mendukung pengurangan timbulan sampah, Universitas Udayana (Unud) Bali menganggarkan sekitar Rp22,18 miliar.
“IPST bukan hanya infrastruktur pengelolaan sampah, tetapi juga laboratorium hidup,” kata Rektor Unud Prof I Ketut Sudarsana di Denpasar, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (7/8).
Pihaknya dalam waktu dekat meluncurkan proyek tersebut dengan luas lahan diperkirakan mencapai 4.000 meter persegi di Kampus Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam desain IPST itu berbagai fasilitas seperti pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, penanganan sampah plastik, hingga penerapan inovasi untuk penanganan sampah residu modern mencakup sistem Internet of Things (IoT) dan dasbor digital untuk pengawasan operasional secara aktual.
Kemudian ada laboratorium, kebun percobaan, ruang inovasi, hingga ruang pameran produk daur ulang.
IPST, kata dia, diperkirakan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 95 ton setara karbon per tahun, menghemat lahan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) hingga 1.000 meter persegi per tahun dan menghasilkan sekitar 150 ton pupuk organik serta 170 ton material daur ulang setiap tahunnya.
Pihaknya juga menghitung biaya operasional tahunan instalasi itu diperkirakan sekitar Rp2,35 miliar.
Selain itu, lanjut dia, IPST ditargetkan menciptakan lapangan kerja dan melibatkan mahasiswa dalam praktikum tiap tahunnya serta menjadi pusat pelatihan dan edukasi lingkungan untuk masyarakat.
Pasalnya, kata dia, fasilitas baru itu nantinya dapat menggerakkan ekonomi sirkular dari pengelolaan sampah plastik yang masih bisa didaur ulang. “Ini untuk memperkuat peran UMKM lokal dalam rantai ekonomi sirkular,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Tim Pelaksana IPST Unud I Gede Hendrawan menambahkan desain instalasi itu tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran lintas disiplin.
Hendrawan menambahkan fasilitas itu dirancang sebagai pusat inovasi lingkungan kampus yang menggabungkan teknologi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. (Kmb/Balipost)