
DENPASAR, BALIPOST.com – Peristiwa terbaliknya fast boat (kapal cepat) Bali Dolphin Cruise 2 di perairan Pelabuhan Sanur belum dilaporkan resmi ke pihak kepolisian.
Meski demikian petugas telah minta keterangan sejumlah saksi, terutama kapten dan ABK boat tersebut. Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal, yakni 2 WN Tiongkok dan 1 ABK. Selain itu ada banyak penumpang luka-luka akibat peristiwa yang terjadi pada Selasa (5/8) siang itu.
Kasubbid Penmas Bidbumas Polda Bali AKBP I Ketut Eka Jaya, Kamis (7/8) menjelaskan sebagian besar saksi-saksi tersebut asal Karangasem. Saksi yang telah dimintai keterangan, Kadek Ariawan (28) sebagai kapten kapal dan tiga ABK yakni Dewa Gede Diantara (19), Putu Diantara (19) dan Sutrino (36).
Dari keterangan saksi-saksi tersebut setelah berlayar sekitar 45 menit dari Nusa Penida, boat memasuki alur masuk sekitar 1 mil dari Pelabuhan Sanur. Tiba-tiba dari arah belakang datang ombak besar.
Ombak tersebut langsung menghantam bodi belakang boat hingga ada air yang masuk. Melihat hal tersebut, Ariawan langsung memerintahkan dua ABK berjaga di anjungan depan.
Sedangkan satu ABK di bagian bawah belakang kapal dan satunya lagi di belakang kapten untuk memantau ombak. “Setelah ombak datang pertama kali, kapten kapal berusaha melakukan manuver untuk mundur dan berencana membatalkan masuk alur bandar,” ujarnya.
Namun terjangan ombak cukup besar terus menghantam kapal. Kapten kapal langsung memerintahkan ABK untuk mengeluarkan lifecraft sebanyak 2 buah untuk dibuka.
Setelah lifecraft terbuka, tiba-tiba ombak besar datang dan kapal terbalik bersama penumpang yang masih berada di dalam. Semua penumpang terjatuh ke laut dan ada yg dibawah kapal.
Saat itu Ariawan dan para ABK berusaha untuk menyelamatkan para penumpang dengan cara menaikan ke lifecraft. Akhirnya 75 penumpang berhasil di naikkan ke liferaft.
Setelah itu, kapten kapal dan ABK berusaha membawa Lifecraft ke tepi pantai. Setibanya di tepi barulah mereka sadar jika ABK, I Kadek Adi Jaya Dinata tidak ada dalam rombongan. Adi diduga tenggelam bersamaan dengan terbaliknya boat dan ditemukan dalam keadaan meninggal di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, Rabu (6/8).
“Belum bisa diperkirakan kerugian tenggelamnya fast boat tersebut,” ucap AKBP Eka Jaya.(Kerta Negara/balipost)