Fast boat terbalik di dekat Pelabuhan Sanur dan warga berusaha mengevakuasinya. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pascaterbaliknya fast boat (kapal cepat) pada Selasa (5/8) dari Nusa Penida ke Pelabuhan Sanur, pelayaran pada Rabu (6/8) ditunda.

Kepala KSOP Kelas II Benoa Aprianus Hangki mengatakan penundaan pelayaran ini dikarenakan adanya faktor swell. Swell adalah kondisi gelombang laut panjang dan teratur yang dihasilkan oleh sistem cuaca dan dapat menempuh jarak ribuan kilometer.

Gelombang ini berbeda dengan gelombang yang dihasilkan oleh angin lokal (chop) karena memiliki periode yang lebih panjang dan energi yang lebih besar.

Baca juga:  Jokowi Ajak Umat Hindu "Mulat Sarira," Wujudkan Keharmonisan dan Kedamaian

Ia mengatakan pelayaran kapal dari Pelabuhan Sanur dan ke Nusa Penida per hari nya bisa mencapai 45-an. Namun saat kecelakaan Selasa (5/8), beberapa pelayaran sempat ditunda.

“Ada beberapa kapal yang ditunda, akhirnya ada sebagian operator kapal yang membatalkan setelah kejadian karena kami melakukan penutupan sementara ketika musibah terjadi mengingat kejadian terjadi di alur pelayaran. Setelah itu, kapal terbawa arus ke pinggir, sehingga alur pelayaran aman kembali, bisa dilewati,” jelasnya.

Baca juga:  Berhasil Diindentifikasi, Ini Identitas Mr. X dan Ms. X

Saat itu, jumlah penumpang dan kapal yang melewati Pelabuhan Sanur rata-rata per hari 6.000 orang. Jumlah ini pun dikatakan normal, tidak meningkat atau pun turun. Sementara total trip kapal hari itu di atas 40. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN