Dua petani merontokkan gabah secara manual di kawasan pertanian Buduk, Badung, beberapa waktu lalu. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Badung dalam beberapa waktu terakhir, diklaim tak mempengaruhi produksi gabah. Pemerintah Kabupaten Badung memastikan bahwa stok pangan, khususnya beras, berada dalam kondisi aman hingga akhir tahun.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan dampak berarti dari perubahan cuaca terhadap hasil produksi gabah di wilayahnya. Pihaknya tetap memantau perkembangan di lapangan, namun secara keseluruhan kinerja sektor pertanian masih berjalan sesuai rencana.

Baca juga:  BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlanjut

“Sampai saat ini belum ada laporan dampak akibat kondisi cuaca terhadap produksi gabah kita,” ungkap Wijana pada Rabu (31/7).

Dari data Dinas Pertanian dan Pangan, total produksi gabah di Badung sampai bulan Juli 2025 mencapai 50.169,21 ton. Jika dikonversi ke dalam bentuk beras, jumlah tersebut setara dengan 28.425 ton. Selain itu, Badung masih menyimpan cadangan stok gabah akhir tahun 2024 sebanyak 11.531 ton.

Dengan perhitungan tersebut, Kabupaten Badung dinilai mampu mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat yang mencapai 49.441 ton per tahun. Artinya, secara keseluruhan ketersediaan beras masih berada di atas batas aman.

Baca juga:  Perayaan Nyepi, Polres Badung Klaim Nihil Ditemukan Kerumunan Besar

“Stok dan produksi masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Jadi tidak ada kekhawatiran kelangkaan atau lonjakan harga yang disebabkan kekurangan pasokan,” jelasnya.

Di sisi lain, Perusahaan Umum Daerah Pasar dan Pangan (Perumda) Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung kini semakin siap mendukung sektor pertanian, khususnya dalam pengolahan gabah. Hal ini seiring dengan rampungnya pembangunan Rice Milling Unit (RMU) yang berada di sebelah TPST Mengwitani, Kecamatan Mengwi. Dengan beroperasinya RMU ini, proses pengolahan gabah dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Baca juga:  Jangan Biarkan Subak "Mati Berdarah-darah," Ini Dua Hal yang Perlu Dilakukan

Dalam upaya mendukung petani lokal, pemerintah Badung berkomitmen untuk membeli seluruh hasil pertanian di Gumi Keris, khususnya gabah. Gabah yang dibeli akan diolah di RMU dan hasil akhirnya, berupa beras, akan dipasarkan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung serta masyarakat setempat. Langkah ini diambil agar para petani tidak mengalami kerugian akibat permainan harga oleh tengkulak. (Parwata/balipost)

BAGIKAN