Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq (tengah) berbincang daring dengan para pakar dalam peresmian Waste Crisis Center (WCC) di Kantor KLH/BPLH, Jakarta, Kamis (31/7/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Untuk membantu mendukung perbaikan pengelolaan sampah di daerah dan menerima laporan warga termasuk terkait tempat pengelolaan akhir (TPA) illegal, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meresmikan Waste Crisis Center (WCC).

Dalam acara peresmian di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (31/7), Menteri LH/Kepala BPLH Hanif menyampaikan setiap daerah di Indonesia mengalami persoalan sampah yang cara penyelesaiannya berbeda satu dengan lainnya.

Baca juga:  Jokowi Ingatkan Jaga Perputaran Uang di Desa

“Berbagai macam tipikal itu yang kemudian harus kita bahas region per region, ini yang kemudian diperlukan Waste Crisis Center. Tempat di mana kita bertanya, tempat di mana kita mendapatkan jawabannya,” kata Hanif.

WCC itu sendiri tidak hanya melibatkan jajaran KLH/BPLH tapi juga sejumlah pakar yang diikutsertakan dalam konsultasi tersebut, termasuk 16 pakar yang didedikasikan untuk mendukung layanan di fasilitas tersebut.

Tidak hanya itu, dia juga mendorong keterlibatan masyarakat dalam pusat krisis itu termasuk untuk melakukan pelaporan jika menemukan pengelolaan sampah yang tidak semestinya. Seperti adanya keberadaan TPA ilegal di wilayah setempat.

Baca juga:  Pemerintah Kabupaten Diminta Perbaiki Sistem Pengawasan Penularan Covid-19

“Masyarakat juga dapat menjadi mata, hidung, dan telinganya terkait dengan pengelolaan sampah ini kepada Kementerian Lingkungan Hidup. Ini menjadi penting sehingga harapan saya tentu Waste Crisis Center ini harus mampu berfungsi dengan sebenar-benarnya,” kata Hanif.

Pemerintah daerah juga dapat berkonsultasi mengenai perbaikan pengelolaan sampah di wilayahnya, saat 343 TPA kini menghadapi sanksi paksaan pemerintah dari KLH/BPLH untuk meningkatkan pengelolaan dan tidak lagi menggunakan praktik open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka.

Baca juga:  Bobotoh Ramaikan Pawai Persib Bandung Juara Liga 1

Dia mendorong kerja sama pentahelix dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan masyarakat dapat terwujud di fasilitas WCC.

“Titik puncaknya dari penanganan sampah yang belum berbasis lingkungan, mestinya kita sepakati berakhir tahun ini. Sehingga pada tahun kemudian akan menjadi turun, menjadi pengelolaan sampah yang memang benar-benar ramah lingkungan, berbasis circular ekonomi,” demikian Hanif Faisol Nurofiq. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN