Bupati Klungkung I Made Satria. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pendekatan yang dilakukan Bupati Klungkung I Made Satria untuk menengahi konflik warga di Banjar Sental Kangin Desa Ped Nusa Penida mulai membuahkan hasil. Setelah menempuh berbagai upaya, warga setempat akhirnya bisa membuka ruang penyelesaian konflik warga berujung sanksi kasepekang itu.

Bupati Satria Selasa (29/7) mengatakan, warga akan dipulangkan usai HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ia mengaku terus menjalin komunikasi intensif dengan para tokoh adat dan masyarakat setempat.

Setelah berbagai pendekatan, sinyal positif akhirnya mulai muncul, mengarah pada penyelesaian konflik. “Ini tentu kabar baik, setelah empat bulan warga mengungsi di SKB Banjarangkan,” kata Bupati Satria.

Baca juga:  Lakukan Rekayasa Penculikan hingga Penganiayaan, Perempuan Asal Pandak Gede Ngaku Saran Mertua

Bupati menegaskan, warga adat di Banjar Sental Kangin yang notabene merupakan kampung halaman Bupati Satria sendiri, dikatakan sudah melunak. Sehingga tak lagi keberatan jika para pengungsi pulang ke banjar itu. Pembicaraan mengenai pemulangan warga ini makin intens dilakukan, termasuk dengan Forkopimda Klungkung.

Dalam rapat Forkopimda baru-baru ini, Bupati Satria telah menyampaikan update penanganan permasalahan ini kepada seluruh pimpinan lembaga daerah. Termasuk dengan dua pimpinan lembaga daerah yang baru, Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung I Wayan Suardi, S.H.M.H, dan Komandan Kodim 1610/Klungkung. Agar permasalahan ini dapat dipahami bersama secara menyeluruh.

Baca juga:  Temu Wirasa di Nusa Penida, Warga Acungi Jempol Pembangunan Infrastruktur

“Proses pemulangan warga rencananya dilakukan setelah peringatan 17 Agustus. Sebagaimana petunjuk dari pihak kepolisian juga, agar selama perayaan Hari Kemerdekaan pada Agustus nanti, situasi senantiasa kondusif,” katanya.

Bupati Satria mewanti-wanti semua pihak harus berhati-hati dan sama-sama menahan diri dalam menyikapi persoalan ini. Agar tidak memicu atau memantik persoalan baru yang justru bisa kembali memperkeruh suasana. Seperti apa proses pemulangan puluhan warga ini, nanti dikatakan akan dibahas lebih lanjut bersama para tokoh setempat. Agar seluruh proses berjalan aman dan damai.

Puluhan warga kasepekang ini sudah mengungsi di SKB Banjarangkan sejak 31 Maret lalu. Total, mereka ada sebanyak 8 KK. Mereka terpaksa diungsikan setelah terjadi keributan dengan warga Banjar Sental Kangin saat itu.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Pelabuhan Rakyat Kusamba Buka-Tutup

Permasalahan ini pun terus berlarut-larut selama empat bulan. Seluruh kebutuhannya sementara dipenuhi Dinas Sosial Pemkab Klungkung. Kepala Kesbangpol Klungkung Dewa Ketut Sueta Negara, mengatakan mereka sementara akan tetap tinggal di SKB sampai perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus selesai.

“Untuk tempat paskibraka yang biasanya memakai SKB Banjarangkan, sementara dipindah ke lokasi lain, karena di SKB masih dipakai tempat mengungsi,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN