Anggota DPRD Klungkung Putu Tika Winawan dari Fraksi PDIP saat menyampaikan pemandangan umum fraksi. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – DPRD Klungkung kembali melanjutkan rapat paripurna terkait pembahasan Ranperda RPJMD Semesta Berencana 2025-2029 Kabupaten Klungkung, di Gedung Sabha Nawa Natya, Senin (28/7) sore.

Pada kesempatan itu, seluruh fraksi memberikan pemandangan umum fraksi. Salah satu yang menjadi sorotan, adalah soal daya dukung air yang sudah dalam kondisi kritis.

Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi PDIP I Putu Tika Winawan, dalam pemandangan umum fraksinya menyampaikan bahwa hingga tahun 2025, Kabupaten Klungkung secara keseluruhan ternyata sudah mengalami defisit dalam daya dukung air, seperti yang tertuang dalam lampiran ranperda. Tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Dawan, Banjarangkan dan Klungkung berada pada kondisi kritis dengan indeks daya dukung 0,29 – 0,72.

Baca juga:  GOR di Kubu Tak Terawat, Dari Atap Bolong Hingga Pintu Masuk Dipenuhi Semak

“Walaupun Kecamatan Nusa Penida masih surplus secara agregat, tetapi banyak Desa di Nusa Penida juga tetap berdampak krisis air karena distribusi dan akses yang buruk. Dengan kondisi demikian, program kegiatan apa dan inovasi baru seperti apa yang saudara (bupati) persiapkan, agar defisit air bisa diselesaikan?” tanya Tika Winawan.

Hal serupa juga disoroti Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Partai Golkar, Kadek Widya Sumartika. Dalam pemandangan umum fraksinya, dia menjelaskan mengenai daya dukung air di Kabupaten Klungkung.

Baca juga:  Simakrama di Nusa Penida, Astaguna Siap Tuntaskan Persoalan Akses Jalan hingga Jaringan Internet

Lampiran Ranperda RPJMD ini menginformasikan bahwa dengan jumlah penduduk proyektif sebanyak 249.826 jiwa (2029), diperkirakan membutuhkan air sebanyak 399,72 juta m3 /tahun pada akhir masa perencanaan Tahun 2029. Sementara ketersediaan air terdiri atas air permukaan plus air tanah bersumber dari air Cukungan Air Tanah (CAT) saat ini, diperkirakan sebanyak 299,78 Juta m3/tahun. “Ini dalam arti terjadi defisit pada skala kabupaten, kecuali Kecamatan Nusa Penida diperkirakan surplus,” tegasnya.

Baca juga:  Dipertanyakan Pusat, Rencana Jalan Alternatif Kedonganan-Jimbaran

Sementara pada Tabel 2.13 (halaman II/22 Ranperda) memperlihatkan bahwa angka indeks daya dukung air Kecamatan Nusa Penida senilai 1,56 (surplus), Kecamatan Banjarangkan senilai 0,67 (defisit). Dengan demikian rerata indeks daya dukung air skala Kabupaten adalah sebesar 0,75 (defisit).

Dengan data itu, Sumartika mempertanyakan program/kegiatan strategis apa yang bisa direncanakan dan dituangkan dalam RPJMD ini, agar defisit air pada akhir masa RPJMD dapat dieliminasi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN