Tranfusi darah. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Stok darah golongan B dan O yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali masuk dalam katagori kritis. Hal itu diketahui dari data stok darah yang dilansir PMI Bali per Selasa (19/3), pada pukul 13.03 WITA.

Jumlah stok darah untuk jenis golongan A adalah 184 kantong, B ada 1 kantong, O ada 35 kantong, dan AB sekitar 45 kantong. Kepala Bidang Pelayanan Donor PMI Bali, dr Nyoman Sastrini S.Ked menuturkan saat ini stok darah golongan A dan AB masih pada posisi aman, sedangkan untuk golongan drah B dan O masuk dalam katagori kritis.

Baca juga:  Serempet Pemotor Hingga Meninggal di Jalan Raya Puputan, Pelaku Kabur

Itu dikarenakan kebutuhan darah golongan B sedang  tinggi, sehingga stok darah untuk golongan tersebut sangat menurun bahkan sempat sampai tidak ada. “Sekarang kebutuhan darah yang tinggi itu ada di golongan B, akhirnya golongan B stoknya di kita sangat menurun,” terang dr. Sastrini dihubungi via telepon.

Lebih lanjut disampaikan bahwa hari ini total jumlah darah yang ada di PMI Bali sebanyak 265 kantong, sedangkan  jumlah rata-rata darah yang dibutuhkan tiap harinya sekitar 120 kantong. Jadi ketersediaan darah di PMI Bali tergolong masih aman.

Baca juga:  Segini, Kebutuhan Darah Tiap Hari Selama COVID-19

Ketersediaan darah di PMI Bali selalu diperbaharui tiap harinya. Hal ini sesuai dari jumlah darah yang berhasil didapatkan tim UDD dari pendonor tiap harinya.

Saat ditanya akan keterkaitan antara peningkatan kebutuhan darah dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi dibeberapa daerah di Bali, ia menjelaskan bahwa data tersebut diketahui masing-masing rumah sakit. Pihaknya hanya mengetahui jumlah dan golongan darah yang diamprah rumah sakit. “Itu data rumah sakit yang punya, kita hanya mendistribusikan darah sesuai dengan kebutuhan darah yang diamprah rumah sakit,” tuturnya. (Eka Adhiyasa/balipost)

Baca juga:  Stok Darah Menipis di Tengah Pandemi Covid 19
BAGIKAN