Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan eksisting saat ini. Rencananya pelabuhan ini akan diperbesar melalui proyek strategis nasional dan dapat menampung 1600 unit kapal. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Proyek strategis nasional pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana, saat ini telah memasuki tahap prakualifikasi tender internasional. Diharapkan pada akhir tahun ini, pembangunan yang rencananya akan memakan waktu hingga 3 tahun itu bisa dimulai.

Kepala Pelabuhan PPN Pengambengan, Kartono melalui Kepala Sub Bagian Umum, Lukman, Minggu (27/7), mengatakan bahwa groundbreaking proyek ini diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan November, jika tidak ada kendala. Sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) dengan para pemangku kepentingan telah dilakukan sejak awal. Rencananya, sosialisasi akan kembali dilaksanakan kepada para nelayan, dengan didampingi oleh Kapolres, Camat, dan Perbekel setempat. “Kami masih mencarikan waktu yang tepat untuk sosialisasi ini,” katanya.

Baca juga:  Kado Manis HUT ke-129 Kota Negara, Jembrana Raih Penghargaan UHC Kategori Utama

Pengembangan PPN Pengambengan merupakan bagian dari kebijakan Ekonomi Biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bertujuan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia secara berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat. Proyek ini juga mendukung program Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023.

Sejalan dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2025 tentang RPJMN Tahun 2025-2029, di mana pengembangan PPN Pengambengan termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029 sebagai bagian dari fokus kebijakan Swasembada Pangan. Pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman luar negeri Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Integrated Fishing Ports and International Fish Market (IFP-IFM). Sehingga menjadi satu-satunya PSN di tahun 2025 ini di Bali.

Baca juga:  Panen, Bangli Berharap Kembali Jadi Pemasok Bawang Putih

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daya tampung kapal dari 1.273 unit menjadi 1.600 unit, serta meningkatkan produktivitas dari 61.300 ton/tahun menjadi 124.000 ton/tahun. Selain itu, jumlah tenaga kerja diperkirakan akan meningkat signifikan dari 8.800 orang menjadi 25.000 orang. PPN Pengambengan juga akan menjadi pusat perikanan nasional dan penggerak perekonomian Bali dari sektor kelautan dan perikanan, didukung oleh infrastruktur pelabuhan perikanan yang modern dan berskala internasional.

Baca juga:  Ini, Upaya Imigrasi Tingkatkan Layanan Publik

Pelabuhan ini direncanakan akan menjadi pelabuhan ekspor produk perikanan terdepan, menyediakan layanan terpadu bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan, serta mengoptimalkan produktivitas perikanan tangkap di Zona Penangkapan 04.

Dengan adanya PSN Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa, pelaku usaha di bidang penangkapan, pengolahan, dan pengangkutan ikan, serta industri hilir lainnya yang beraktivitas di Pelabuhan Benoa, diharapkan untuk mempersiapkan diri dan secara bertahap berpindah ke PPN Pengambengan.

Proses relokasi ini direncanakan dimulai paling cepat akhir tahun 2026 dan ditargetkan selesai paling lambat awal tahun 2028 setelah infrastruktur PPN Pengambengan sepenuhnya siap. (Surya Dharma/Balipost)

 

BAGIKAN