Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Indonesia, bertemu dengan Anggota Dewan Menteri yang Membidangi Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) Andrey Slepnev secara virtual dari Washington D.C, AS, Rabu (9/7/2025) (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) akan segera memasuki tahap akhir setelah berlangsung selama hampir satu dekade dan lebih dari 19 putaran. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dilansir dari kantor berita Antara, Minggu (13/7).

“IEU-CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran, namun seluruh isunya akan selesai,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia, Sabtu (12/7) waktu setempat.

Menurut Airlangga, perjanjian tersebut akan menjadi tonggak penting di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. “Implementasi IEU-CEPA memungkinkan produk Indonesia masuk ke pasar Eropa dengan tarif nol persen,” katanya.

Baca juga:  Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 6 -7 Persen

Airlangga mengatakan, penandatanganan perjanjian direncanakan berlangsung pada kuartal ketiga tahun ini di Jakarta, namun pengumuman resmi terkait waktu pelaksanaannya akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dia menyebut bahwa seluruh kendala dalam perundingan telah diselesaikan, meskipun sebelumnya terdapat berbagai tantangan, termasuk dinamika geopolitik global.

Posisi Indonesia yang sedang dalam proses menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) turut memperkuat statusnya sebagai mitra strategis bagi Uni Eropa.

“Termasuk Indonesia menjadi mitra strategis untuk Eropa karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD, sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries,” ujar dia.

Baca juga:  Tol Jagat Kerthi Bali Tumbuhkan Pusat Perekonomian Baru di DTW Tabanan, Buleleng dan Jembrana

Airlangga menambahkan bahwa Indonesia dipandang sebagai negara dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan ASEAN, sehingga menjadi mitra utama sekaligus pelopor dalam menjalin kerja sama ekonomi dengan berbagai negara.

“Mereka melihat di berbagai regional, ASEAN sangat kuat dan anchornya Indonesia. Sesudah Indonesia di belakang, antre nih. Malaysia ingin, Thailand ingin, jadi Indonesia menjadi pelopor lah untuk bekerja sama dengan berbagai negara,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa kesepakatan IEU-CEPA diselenggarakan dalam skema yang saling menguntungkan dan mengedepankan kepentingan kedua belah pihak.

Baca juga:  Peringatan Hari Koperasi, Bupati Suwirta Dorong Bisa Terlibat Tingkatkan Perekonomian

“Namanya kalau perjanjian dagang kan harus dua pihak. Jadi kita cari yang win-win,” pungkasnya.

Diketahui, Airlangga bertolak ke Brussel, Belgia untuk mendampingi Presiden Prabowo dalam rangkaian pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Phillipe.

Dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan nilai perdagangan mencapai 30,1 miliar dolar AS pada 2024.

Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa juga meningkat pesat, mencapai 4,5 miliar dolar AS pada 2024 atau naik dari 2,5 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN