Petugas pungut retribusi saat mencegat wisatawan saat turun di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida. (BP/Ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sistem pungutan retribusi masuk Nusa Penida di Pelabuhan Banjar Nyuh sempat menjadi sorotan tajam. Bupati Klungkung I Made Satria prihatin melihat situasi pemungutan yang dilakukan di jalanan, bahkan kerap mengganggu lalu lintas pintu keluar masuk pelabuhan. Dinas Pariwisata Klungkung merespons kritik itu dengan mempercepat realisasi digitalisasi pembayaran retribusi.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung Ni Made Sulistiawati, Senin (14/7) mengatakan, rata-rata kunjungan wisatawan ke Nusa Penida per hari mencapai 3.000 orang. Kedatangan paling padat ada di Pelabuhan Banjar Nyuh, selain di Pos Sampalan, Buyuk, Toyapakeh dan Devil Tears. Dari total 35 petugas pungut di Nusa Penida dengan sistem dua ship, paling banyak ditugaskan di Pelabuhan Banjar Nyuh sebanyak 15 orang.

Baca juga:  Wisuda Periode I 2019, 1.211 Mahasiswa Universitas Terbuka Terima Ijazah

Dengan mengerahkan petugas sebanyak itu, Sulistiawati mengaku petugasnya tetap kewalahan. Karena wisatawan kerap datang bersamaan dalam jumlah banyak. Meski sudah diupayakan lewat digitalisasi pembayaran retribusi, tetapi belum bisa semuanya beralih mengikuti sistem ini.

“Dalam digitalisasi pembayaran ini, kami sebenarnya sudah kerjasama dengan Aplikasi Atixbali. Bisa beli langsung tiketnya disana, dapat barcode, saat datang tinggal tunjukan ke petugasnya. Sehingga menyederhanakan transaksi,” katanya.

Aplikasi itu disediakan bekerjasama dengan BPD Bali. Namun, diakui penggunaannya di kalangan wisatawan masih rendah. Padahal Internet sudah lancar. Aplikasi ini hanya diakses 134 orang per hari dengan rata-rata pendapatan masuk Rp 3 juta.

Baca juga:  Gubernur Koster Permudah dan Percepat Dokumen Pre Flight PPLN

Dalam mempercepat digitalisasi pembayaran retribusi ini, Dispar juga menyiapkan pembayaran online pakai QRIS. Namun, diakui saat wisatawan datang dalam jumlah banyak sistem ini kerap krodit. Guna mengatasi persoalan ini, pihaknya menegaskan telah melakukan penjajakan dengan operator boat, untuk memaksimalkan pungutan retribusi sebelum wisatawan menyebrang ke Nusa Penida, seperti pungutan dari Pelabuhan Sanur. Tetapi belum ada yang bersedia bekerjasama.

Sebelumnya, Bupati Klungkung I Made Satria, sempat meninjau sistem pungutan retribusi wisatawan di Nusa Penida di Pelabuhan Banjar Nyuh. Disana terlihat masih dilakukan secara manual. Bupati satria pun akan melakukan evaluasi terhadap sistem pemungutan retribusi terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Kecamatan Nusa Penida. Rencana pengalihan pemungutan retribusi ini diambil, karena wisatawan kerap antri lama dan berpanas-panasan, saat membayar retribusi di tempat kedatangan.

Baca juga:  Dorong Digitalisasi UMKM, Grab Hadirkan 5 Solusi #TerusUsaha di Bali

“Jadi saya khawatir situasi tidak nyaman ini bisa membuat wisatawan mengeluh dan lama kelamaan berpotensi membuat citra pelayanan pariwisata di Nusa Penida, jadi tidak baik. Ditambah tempat pemungutan retribusi di jalanan ini kesannya kumuh dan antri apalagi panas. Untuk menghindari hal itu, saat ini kami sedang proses pindahkan pemungutan retribusi dari jalanan ke dalam pelabuhan. Upaya ini sudah kami lakukan dan memohon izin langsung ke Kementerian Perhubungan,” jelas Bupati Satria. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN