Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa. (BP/par)

 

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung pada 23 Desember mendatang membuat Pemerintah Kabupaten Badung putar otak. Keputusan yang muncul menjelang puncak musim liburan ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama karena volume sampah kiriman mulai meningkat dan potensi kunjungan wisatawan diprediksi mencapai puncaknya.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, tidak menampik adanya kecemasan tersebut. Ia menyebut penutupan TPA Suwung akan berdampak besar terhadap penanganan sampah di daerahnya yang selama ini masih sangat bergantung pada fasilitas tersebut.

“Memang sudah ada arahan ada surat dari pemerintah provinsi yang meminta kita untuk tidak membuang sampah ke TPA Suwung,” ujar Adi Arnawa, Rabu (10/12).

Baca juga:  390 Atlet Buleleng Berlaga di Porjar Bali 2019

Ia menegaskan bahwa upaya pengolahan sampah sebenarnya terus dilakukan, namun kapasitas yang ada belum mampu menampung seluruh volume sampah Badung, terutama sampah kiriman dari laut maupun sungai.

Menurutnya, saat ini sampah kiriman laut sudah mencapai 15 ton per hari, padahal kondisi tersebut belum masuk puncak sampah kiriman yang biasanya terjadi di bulan Februari.

Ia khawatir jumlahnya akan meningkat tajam saat wisatawan mulai memadati wilayah Bali. “Ini sudah 15 ton per hari apalagi dalam keadaan peak (puncak) nanti saya yakin ini akan semakin meningkat,” katanya.

Baca juga:  Launching Command Center, Bupati Mahayastra Vicon Dengan Seluruh Perbekel

Bupati Adi Arnawa berharap Pemerintah Provinsi Bali mempertimbangkan kembali rencana penutupan penuh TPA Suwung. Ia menilai kebijakan tersebut perlu dikaji ulang agar tidak menimbulkan dampak yang lebih kompleks, mengingat Badung merupakan daerah pariwisata yang sangat menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.

“Mudah-mudahan nanti Pak Gubernur juga mempertimbangkan kembali untuk melihat. Walaupun niatan Pak Gubernur itu baik, tapi saya melihat saat ini memang kok kelihatannya belum pas ya itu, belum pas ya,” ujarnya.

Baca juga:  Puncak Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur

Pemkab Badung kini mulai menyiapkan alternatif lokasi pembuangan sementara sembari melakukan percepatan pembangunan TPS baru. Namun, Adi Arnawa menegaskan bahwa tanpa solusi komprehensif dan kolaborasi pusat, provinsi, dan kabupaten, persoalan sampah akan sulit diselesaikan.

Ia berharap pengolahan sampah terpadu berskala besar Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dapat segera berjalan agar Badung bisa langsung memproses sampah ke fasilitas pusat dengan kapasitas minimal 1.500 ton per hari. (Parwata/balipost)

BAGIKAN