SINGARAJA, BALIPOST.com- Menjelang Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 mendatang, Buleleng mulai mendapat perhatian serius. Ini karena, di Buleleng terdapat beberapa lokasi pelabuhan bongkar muat barang dan pelabuhan tradisional. Kalau tak diawasi, bisa saja dijadikan tempat melakukan kegiatan yang tidak diinginkan dan berpotensi menganggu situasi kamtibmas.

Memastikan situasi tetap kondusif, jajaran Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Buleleng melaksanakan pemeriksaan kapal yang berlabuh di pelabuhan tradisional dan pelabuhan bongkar muat barang di Bali Utara. Selain itu, personel Polairud juga melancarkan patroli di laut.

Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Kasat Polairud) AKP Wayan Parta seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Dhanuardana, Jumat (5/8) mengatakan, pengawasan dilakukan di beberapa pelabuhan, seperti Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit, Kecamatan Sawan.

Baca juga:  Wakili Putin di KTT G20, Menlu Rusia Tiba di Bandara Ngurah Rai

Di pelabuhan ini, anggotanya memeriksa barang yang diangkut oleh kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut. Ini untuk memastikan kapal tersebut tidak membawa barang-barang terlarang masuk ke Bali melalui pelabuhan di Buleleng. Dari hasil pengawasan itu, pihaknya belum menemukan indikasi masuknya barang berbahaya yang diangkut oleh kapal itu. “Kapal yang sandar dan akan berlayar melalui pelabuhan ini kita periksa. Anggota ingin memastikan mereka tidak membawa barang-barang terlarang,” katanya.

Baca juga:  LG Brandshop Denpasar Dibuka di BEC

Menurut Kasat Polairud Wayan Parta, biasanya kapal yang bersandar di PPI Sangsit mengangkut ikan segar dan komuditas lainnya. Dari pengamatannya di lapangan, kapal yang bersandar di PPI tercatat tiga kali tiap 1 minggu.

Sementara di Pelabuhan Celukan Bawang, setiap hari pasti ada kapal yang bersandar. Ini karena pelabuhan itu, merupakan pelabuhan bongkar muat. “Di Celukan Bawang lebih ramai karena di sana khusus pelabuhan bongkar muat barang, dan di Sangsit biasnaya setiap Senin, Rabu dan Jumat kapal asal Madura dan sekitarnya sandar di PPI Sangsit,” katanya.

Baca juga:  Arus Keluar Bali di Pelabuhan Gilimanuk Meningkat

Selain pemeriksaan kapal di dua pelabuhan itu, jajarannya terus melakukan penjagaan di lokasi pelabuhan tradisional. Selain itu, setiap hari juga dilaksanakan patroli di pesisir Buleleng. Untuk itu, Wayan Parta mengajak masyarakat di pesisir pantai jika menemukan kapal yang mencurigakan masuk ke Buleleng, agar melaporkannya kepada petugas terdekat. “Kami mengajak, kalau ada hal yang tidak diinginkan atau kejanggalan melalui perairan, agar segera dilaporkan, sehingga kondisi kamtibmas di wilayah perairan kita tetap terjaga dan kondusif,” tegasnya. (Mudiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *