
MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali telah menjadi tujuan favorit bagi wisatawan India. Mulai dari wisatawan biasa hingga selebritas, banyak yang memilih Bali untuk bersantai dan menikmati gaya hidup pulau ini. Pantai, pura kuno, pilihan wisata pulau, dan olahraga petualangan menawarkan sesuatu untuk semua jenis wisatawan.
Terbukti kedatangan Wisatawan India ke Bali menempati peringkat terbanyak kedua setelah Australia. Berdasarkan data yang diperoleh Minggu (13/7) hingga Semester pertama 2025, warga negara asing (WNA) asal Australia masih mendominasi dengan total 777.913 orang, diikuti oleh India sebanyak 307.638 orang, dan China dengan 275.394 orang.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan bahwa angka tersebut menunjukkan konsistensi Bali sebagai tombak peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Kondisi ini sekaligus menjadi potential market bagi pengembangan pariwisata Indonesia.
“Selain mempertahankan pasar Utama seperti Australia, kami juga memperhatikan pertumbuhan wisman dari India dan China yang menunjukkan tren positif. Ini menjadi peluang yang akan terus kami dukung melalui peningkatan layanan dan kerja sama maskapai,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiarta tak menampik kedatangan wisatawan India ke Bali, khusus Badung mengalami tren positif tersebut. Kedatangan turis India menampati posisi kedua setelah Australia yang mengangap Bali sebagai rumah kedua.
“India adalah negara penyumbang wisatawan terbanyak kedua setelah Australia, kemudian disusul Cina, Inggris, dan Korea,” katanya.
Namun demikian, ia tidak menampik bahwa tidak berlangsungnya sejumlah kegiatan besar seperti Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) turut memengaruhi tingkat hunian hotel di wilayah Badung.
“MICE sangat berpengaruh, ya lumayan lah. Kegiatan ini, baik bertaraf domestik maupun internasional, itu berdampak juga terhadap okupansi hotel,” ungkapnya.
Rudiarta juga mengingatkan akan tantangan baru yang bisa berdampak negatif terhadap kunjungan wisata. “Kita juga harus siap-siap. Beberapa negara telah mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk jangan dulu berwisata. Kita yang memang bergantung dari sektor pariwisata, ayolah kita berwisata dalam negeri,” imbuhnya. (Parwata/Balipost)