
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung mulai merancang strategi baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengembangan investasi usaha.
Salah satu langkah konkret yang tengah dipersiapkan adalah pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung tahun 2025-2029.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menegaskan bahwa Pemkab Badung sedang mendorong investasi di berbagai sektor. Ia menyebutkan, selama anggaran memadai, investasi bisa dilakukan di sektor mana saja.
“Sementara saya lihat BPD Bali sudah bagus, astungkara PDAM nanti akan bagus. Nanti kami akan dorong BUMD-BUMD yang lain,” ujarnya Kamis (10/7).
Adi Arnawa menjelaskan bahwa dalam RPJMD yang baru nanti, pembentukan BUMD menjadi salah satu prioritas. Nantinya, BUMD ini tidak hanya mengelola usaha di sektor investasi dan pangan, tapi juga akan diarahkan untuk menggali potensi di luar wilayah Badung.
“Malahan bukan di Badung saja, suatu saat saya ingin punya kawasan wisata, dimana, di Nusa Penida saya beli tanah misalkan, tidak mesti harus di Badung,” ungkapnya.
Ia menambahkan, investasi yang dirancang tidak terbatas pada sektor pariwisata. Pemkab Badung bahkan membuka peluang pengembangan usaha hingga ke luar Bali. Sebagai contoh, ia menyebut kemungkinan membeli lahan kelapa sawit di Kalimantan. “Misalkan kedepan kita punya pemikiran membeli kelapa sawit di Kalimantan, misalnya,” ucap Bupati asal Pecatu tersebut.
Mantan Sekda Badung ini menyadari bahwa upaya ekspansi investasi tidak bisa dilaksanakan langsung oleh pemerintah. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya kerja sama dengan badan usaha, baik dalam bentuk kemitraan maupun pembentukan BUMD yang bersifat profit oriented.
“Tinggal kita mempersiapkan secara kelembagaan siapa yang akan menggarap ini, karena pemerintah kan tidak mungkin, apakah sifatnya melalui B to B (business to business) atau pihak badan usaha yang dimungkinkan untuk profit oriented,” jelasnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkab Badung dalam mencari sumber-sumber PAD baru yang berkelanjutan, dengan tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata di wilayahnya. Gagasan ini juga membuka ruang bagi Badung untuk berperan sebagai investor aktif dalam skala regional dan nasional di masa mendatang. (Parwata/balipost)