Atlet panjat tebing Indonesia Desak Made Rita Kusuma Dewi saat mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di kawasan Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025). Pelatnas tersebut digelar untuk menghadapi International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup 2025 di Bali pada 2-4 Mei 2025. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kondisi cuaca menjadi tantangan bagi atlet panjat tebing putri Desak Made Rita Kusuma Dewi yang harus dihadapi dalam mengikuti kejuaraan dunia seri Eropa, salah satunya di Chamonix, Prancis.

Desak Rita melanjutkan perjuangannya di IFSC Climbing World Cup Chamonix 2025 yang digelar pada 11-13 Juli, setelah berhasil meraih medali emas pada IFSC Climbing World Cup Krakow 2025 pada akhir pekan lalu.

“Saya lebih menjaga kondisi badan kak supaya tidak drop karena cuaca juga sering berubah,” ujar Desak Rita, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (10/7).

Kesuksesan yang diraih atlet asal Singaraja, Bali itu di Polandia merupakan gelar juara dunia pertama setelah meraih emas di Bern 2023, yang menjadi tiket penentu untuk berkompetisi di Olimpiade 2024 Paris.

Baca juga:  Juara "Safety Riding" Bali Siap Bertanding di Nasional

Gelar tersebut menjadi pemicu semangat bagi Desak Rita untuk tampil lebih baik dengan catatan waktu lebih cepat.

“Kemarin merupakan medali emas pertama saya di kejuaraan World Cup pastinya saya sangat senang bisa mengumandangkan Indonesia Raya di podium tertinggi,” kata Desak Rita.

“Untuk kejuaraan nanti di Chamonix saya berharap tetap bisa meningkatkan performa saya dalam mempertajam catatan waktu.”

“Jadi saya berharap dengan hasil kemarin menjadi motivasi untuk saya agar terus bisa menampilkan yang terbaik untuk diri saya dan untuk Indonesia,” ujar atlet berusia 24 tahun itu.

Baca juga:  Atlet Panjat Tebing Komang Ardi Sabet Emas Porjar

Selain Desak Rita, atlet panjat tebing putra Indonesia Raharjati Nursamsa menjadi andalan tim Merah Putih di Chamonix usai meraih medali emas di sektor putra.

Raharjati meraih emas speed putra setelah membukukan 4,73 detik, mengalahkan rekan senegaranya Kiromal Katibin yang fall di final. Sementara, Desak Made mempersembahkan emas dari sektor putri setelah mencatatkan 6,27 detik, mengalahkan unggulan Amerika Serikat Emma Hunt.

Skuad putra Indonesia untuk Chamonix 2025 terdiri atas Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Raharjati Nursamsa, Alfian Muhammad Fajri, dan Antasyafi Robby Al Hilmi. Sementara sektor putri diisi oleh Desak Rita, Amanda Narda Mutia, Puja Lestari, Kadek Adi Asih, dan Susan Nurhidayah.

Baca juga:  Tabanan Bikin Lintasan Panjat Tebing dan Rehab Debes

Selain nomor speed, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) juga mengirimkan tiga atlet untuk nomor lead, yakni Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang dan Musauwir dari sektor putra, serta Sukma Lintang Cahyani di sektor putri.

IFSC Climbing World Cup Chamonix 2025 akan dimulai pada Jumat (11/7) dengan kualifikasi nomor speed. Pada hari berikutnya, Sabtu (12/7), akan digelar kualifikasi nomor lead dan final speed. Terakhir, pada Minggu (13/7) akan berlangsung semifinal lead dan final lead. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN