
DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat diminta mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin di perairan utara dan selatan Bali diperkirakan pada 29 Juni hingga 2 Juli 2025.
BBMKG Wilayah III di Denpasar, Bali, Sabtu (28/6) dilansir dari Kantor Berita Antara, menjelaskan berdasarkan kondisi atmosfer, kecepatan angin diperkirakan hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.
Ada pun arah angin di perairan utara Bali bergerak dari arah timur-selatan dan di perairan selatan Bali, angin bergerak dari arah timur-tenggara.
Ada pun angin kencang itu juga memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan di Pulau Dewata.
BBMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini selama periode tersebut terkait gelombang tinggi hingga diperkirakan mencapai empat meter di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan perairan selatan Bali.
Sedangkan di perairan utara Bali dan Selat Lombok bagian utara diperkirakan tinggi gelombang hingga 2,5 meter.
BMKG mencatat kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Sebagai gambaran, Selat Bali adalah jalur penyeberangan Bali-Jawa dan Selat Lombok adalah penyeberangan Bali-Lombok.
Kemudian Selat Badung adalah jalur penyeberangan Denpasar menuju destinasi wisata Pulau Nusa Penida yang termasuk wilayah Kabupaten Klungkung.
Selain itu, Selat Badung juga jalur pelayaran yang menghubungkan Denpasar dengan kota-kota di Indonesia bagian timur.
Sedangkan perairan selatan Bali adalah jalur nelayan dan jalur wisata. (kmb/balipost)