
KUPANG, BALIPOST.com – Dua dari tiga bandara di Pulau Flores, Nusa Tengara Timur (NTT), yang sebelumnya ditutup karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Flores Timur, kini telah dibuka kembali atau beroperasi.
“Dua bandara yang sudah beroperasi normal itu adalah Bandara di Ende dan juga Bandara di Bajawa,” kata PGS Legal, Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang I Gusti Ngurah Yudi Saputra di Kupang, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (19/6).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan penerbangan dari Bandara El Tari Kupang ke sejumlah bandara di Pulau Flores dan sebaliknya, sebagai dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (17/6) lalu.
Sementara itu bandara di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, hingga saat in masih ditutup karena debu vulkanik masih beterbangan di wilayah udara kabupaten tersebut.
Namun, menurut dia, pembukaan kembali operasional bandara di Ende dan Bajawa itu juga sambil melihat kondisi di daerah itu.
“Jika terjadi erupsi lagi dan abu masih bertebaran di wilayah tersebut kemungkinan akan ditutup kembali,” ucapnya.
Sementara itu General Manajer Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wirawa mengatakan dua bandara tersebut dibuka kembali setelah keluar hasil paper test.
“Hasil paper test di Bandara H Hasan Aroeboesman Ende dan Bandara Soa Bajawa dinyatakan negatif abu vulkanik,” kata dia.
Sebelumnya pada Selasa (17/6) Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur kembali erupsi.
Erupsi tersebut memunculkan kolom abu hingga 10.000 meter di atas puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu tebal, teramati menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin.
Meskipun intensitas erupsi tergolong tinggi, hingga laporan ini diturunkan belum terdapat informasi resmi mengenai korban atau kerusakan dari pemerintah desa sekitar. (Kmb/Balipost)