
SEMARAPURA, BALIPOST.com- Pascajebolnya terowongan air di lokasi Tempek Kangin Subak Tohpati, masyarakat Desa Tohpati Kecamatan Banjarangkan, meminta bantuan BPBD Klungkung untuk membersihkan material tanah. Material tanah itu harus dibersihkan agar aliran air ke hilir kembali normal, agar para petani bisa kembali mengolah lahan puluhan hektar untuk bercocok tanam.
Permintaan itu disampaikan pihak desa, sebagai tindak lanjut dari laporan warga terkait jebolnya terowongan tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, Senin (16/6), mengatakan, pihaknya memastikan segera turun mengecek ke lokasi sebelum memastikan teknis penanganan. “Kami sudah menerima suratnya. Selanjutnya TRC (Tim Reaksi Cepat) akan turun dulu untuk mengecek situasinya,” kata Widiada.
Puluhan hektar lahan pertanian di Subak Tohpati Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, sudah bertahun-tahun mengalami kekeringan. Ini terjadi, karena rusaknya saluran irigasi, yang membuat air tidak dapat mengalir ke lahan pertanian warga. Kini, lahan pertanian seluas itu hanya tersisa rumput ilalang, karena sudah lama tak bisa diolah.
Kondisi demikian sangat menekan para petani setempat. Dari terowongan yang jebol, unsur materialnya membuat saluran irigasi tersumbat. Klian Subak Tohpati I Nengah Sudana, mengatakan kekeringan membuat lahan pertanian mereka hanya ditumbuhi ilalang selama 6 tahun. Situasi ini membuat lahan sama sekali tidak bisa diolah.
“Luasan lahan pertanian yang mengalami kekeringan, mencapai sekitar 25 hektar di wilayah Tempek Wanasari. Selama ini, lahan pertanian ini menjadi sumber penghidupan para petani,” terang Sudana.
Atas kondisi itu, pihaknya berharap ada perhatian pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. Agar para petani bisa kembali mengolah lahan pertanian dan kembali produktif, sejalan dengan program swasembada pangan pemerintah. (Bagiarta/Balipost)