
TABANAN, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan terus mendorong terbentuknya desa tangguh bencana. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi bertema rumah tahan gempa di kantor Camat Penebel, belum lama ini.
Kegiatan ini menyasar aparat desa dan elemen masyarakat sebagai ujung tombak pengurangan risiko bencana di tingkat lokal.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tabanan dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Tabanan. Pembentukan desa tangguh gempa harus dimulai dari pemahaman yang menyeluruh tentang potensi risiko dan langkah mitigasi yang tepat.
“Desa tangguh gempa adalah desa yang tahu risikonya, punya rencana, dan sadar akan bahaya. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memahami cara membangun ketangguhan, baik dari sisi struktur bangunan maupun dari perencanaan berbasis risiko,” jelasnya.
Materi yang disampaikan seperti manajemen bencana berbasis komunitas, penyusunan rencana penanggulangan bencana (RPB) desa, analisis risiko gempa bumi, serta pengukuran indeks ketangguhan wilayah. Pendekatan edukatif yang digunakan dirancang agar aplikatif dan mudah dipahami masyarakat.
Salah satu fokus utama adalah desain rumah tahan gempa dan penataan ruang desa yang adaptif terhadap potensi bencana. Masyarakat juga diberi pemahaman mengenai pentingnya pembangunan yang aman secara struktural, sekaligus kesiapsiagaan non-struktural seperti penyusunan dokumen kebencanaan desa.
BPBD Tabanan menargetkan ke depan setiap desa di Kecamatan Penebel memiliki dokumen RPB aktif berbasis kajian risiko yang akurat. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan ketangguhan wilayah secara berkelanjutan dalam menghadapi ancaman gempa bumi. (Puspawati/balipost)