
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam upaya menggerakkan wisatawan, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mendukung konektivitas Banyuwangi-Denpasar lewat kapal cepat.
Hal ini disampaikan Puspa saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Badung, Kamis (5/6).
“Kalau memang itu (kapal cepat) menggerakkan wisatawan, kami support saja,” katanya dilansir dari Kantor Berita Antara.
Meski begitu, ia juga mendorong program paket wisata Banyuwangi-Bali Barat dan Bali Utara dapat diakselerasi.
Saat ini, lanjut dia, konektivitas Banyuwangi-Bali Barat sudah terhubung melalui Pelabuhan Gilimanuk, sedangkan Bali Utara masih memerlukan waktu karena belum ada dermaga yang representatif.
“Paling cepat adalah yang sudah seperti Gilimanuk dulu, kami petakan mana destinasinya kemudian kami fokuskan dulu di sana saja, sementara begitu,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menjelaskan dirinya sempat bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di sela Musyawarah Nasional ke-7 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Surabaya pada 6-10 Mei 2025.
Ia menuturkan Gubernur Jawa Timur sempat mengutarakan terkait proyek tersebut namun hingga saat ini masih belum ada kejelasan terkait penandatanganan kerja sama hingga petunjuk teknis.
“Sampai saat ini kami belum menandatangani kerja sama karena bagaimana pun itu kan nanti berlabuh di Denpasar. Kami belum ada menangani petunjuk teknis kerja sama, kami akan tunggu itu,” ucapnya di sela pelantikan PPPK di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Minggu (1/6).
Bahkan, titik lokasi kapal cepat berlabuh juga belum ada pembicaraan kepada Pemerintah Kota Denpasar.
“Titik (lokasi) ini juga saya tidak ada pembicaraan langsung ke kami, tidak ada,” ucapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya, Selasa(3/6) menjelaskan proses kerja sama masih dalam tahap pembahasan internal.
Ia menyakini rute tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Dengan adanya kapal ini, perjalanan akan sangat cepat dan akan mengurangi penumpukan di penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Insya Allah ini akan menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk kedua wilayah,” ucap Emil. (kmb/balipost)