Gubernur Bali, Wayan Koster berdama Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Bali, di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Senin (2/6) sore. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mengumpulkan Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Bali, di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jaya Sabha, Denpasar, Senin (2/6) sore. Pertemuan membahas skema pelaksanaan program satu keluarga satu sarjana.

Pertemuan tersebut dihadiri Rektor Universitas Udayana (Unud), Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Direktur Politeknik Negeri Bali, Direktur Poltek Pariwisata Bali, dan Direktur Poltekkes Denpasar.

Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta dihadiri Rektor Universitas Warmadewa (Unwar), Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Universitas Hindu Indonesia (Unhi), Universitas PGRI Mahadewa, Instiki, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, Universitas Dhiyana Pura, Universitas Ngurah Rai Denpasar, Universitas Mahendradata, Universitas Triatma Mulia, IKIP Saraswati, Institut Desain dan Bisnis Bali, Universitas Dwijendra, Universitas Bali Internasional, STKIP Agama Hindu Amlapura, Stikes Buleleng, Universitas Primakara, Stikes Wiramedika Bali, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Total hadir 26 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali.

Baca juga:  Film Jadi Alat Sampaikan Pesan Antikorupsi

Gubernur Koster, memaparkan program pengembangan SDM Bali Unggul dan program satu keluarga dan satu sarjana untuk masa depan Bali. Program satu keluarga satu sarjana diprioritaskan bagi para lulusan SMA/SMK yang berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh Bali. Pada pertemuan tersebut semua rektor mendukung program Gubernur Bali, karena tujuannya sangat mulia demi masa depan generasi muda Bali.

Gubernur Koster mengungkapkan bahwa ada beberapa skema yang dipakai. Pertama, para rektor memberi kuota khusus dengan biaya pendidikan gratis sebanyak 25-100 orang. Kedua, untuk perguruan tinggi negeri memberi keringanan biaya kuliah dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kategori 1 yang biaya kuliahnya hanya Rp 500.000 per semester dan kategori 2 hanya Rp 1.000.000 per semester.

Baca juga:  Sapu Bersih, Pande Lisa Tambah 4 Emas Lagi

Ketiga, Poltek Negeri Bali memberi layanan pendidikan diploma 2 jalur cepat (fast track) selama 3 semester dengan biaya total hanya Rp 1.500.000 . Lulusan mendapatkan ijasah diploma 2 bidang vokasi dan lulusan langsung kerja.

Semua mahasiswa yang mendapat program satu keluarga satu sarjana akan mendapat bantuan biaya sebesar Rp 1.400.000 per siswa perbulan selama kuliah untuk kebutuhan kos, makan, dan transportasi. Program ini akan mulai dilaksanakan saat penerimaan mahasiswa baru pada Agustus 2025.

Baca juga:  Pelaksanaan Haji Agar Lebih Berkualitas dan Murah

Gubernur Koster pun menugaskan tim untuk menyusun skema dan petunjuk teknis pelaksanaan program agar berjalan dengan baik. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN