
SURABAYA, BALIPOST.com – Indonesia International Motor Show (IIMS) Surabaya 2025 yang menyasar pasar Indonesia Timur, termasuk Bali dan Nusa Tenggara kembali hadir.
Ajang IIMS Surabaya pada 2024 berhasil mencapai total nilai transaksi sebesar Rp 247 miliar dengan penjualan sebanyak 1.147 unit kendaraan selama penyelenggaraan. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk otomotif yang dipamerkan.
IIMS Surabaya 2024 juga mencatatkan jumlah pengunjung sebanyak 28.234 orang atau meningkat 12% dibandingkan tahun 2023.
Gelaran pameran otomotif berskala internasionl ini didukung Danamon dan Adira Finance.
Dalam keterangan tertulisnya, Regional Corporate Officer Danamon wilayah Jawa Timur, Irene Sri Redjeki, menjelaskan pihaknya sudah 4 kali mendukung gelaran pameran otomotif berskala internasional ini.
Kegiatan pada tahun ini dilaksanakan selama 4 hari, pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Pameran ini merupakan rangkaian dari IIMS yang sebelumnya digelar di Jakarta pada bulan Februari 2025 lalu.
“Dalam penyelenggaraan IIMS Surabaya 2025, Danamon dan Adira Finance akan menghadirkan beragam promosi dan program menarik bagi calon konsumen kendaraan bermotor dan pengunjung pameran, serta beragam keuntungan bagi nasabah yang melakukan pembelian kendaraan bermotor,” ungkapnya.
Ia menyebut Surabaya merupakan salah satu pusat perekonomian penting bagi Indonesia, dengan jumlah populasi dan pengguna kendaraan bermotor yang cukup besar.
Irfan Budianto, Head of Regional SSD Jawa Timur Adira Finance, menambahkan melalui IIMS Surabaya 2025, pihaknya menghadirkan solusi finansial yang komprehensif dan mudah diakses, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Ini juga mencerminkan komitmen kuat grup dalam memperkuat ekosistem industri otomotif nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” paparnya.
Danamon, Adira Finance, dan MUFG akan menghadirkan konsep Rumah Finansial sebagai tempat pertemuan nasabah dengan ragam solusi finansial holistik pada IIMS Surabaya 2025.
Diharapkan melalui keberagaman ini, seluruh ekosistem industri otomotif bisa menggerakkan perekonomian regional maupun nasional. Sebab, di dalam ekosistem, tak hanya ada konsumen melainkan pelaku usaha seperti APM, pemasok suku cadang, dealer, serta pengusaha purnajual dan aksesoris. (kmb/balipost)