
BANGLI, BALIPOST.com – Tanaman alpukat jenis Hass saat ini sudah mulai memasuki panen. Namun harganya justru menurun.
Sebelumnya, harga alpukat hass grade A dengan berat minimal 200 gram sempat menembus Rp45 ribu per kilogram. Sedangkan untuk grade B dengan ukuran minimal 180 gram harganya Rp40 ribu per kilogram serta untuk grade C dengan ukuran minimal 150 gram harganya mencapai Rp35 ribu per kilogram.
I Nyoman Bebas, salah seorang petani alpukat di asal Desa Abuan, Kintamani, Bangli, Minggu (18/5) mengatakan alpukat lokal minim di pasaran. Oleh sebab itu banyak pemilik warung beralih ke alpukat hass dan memilih grade C.
Inilah yang menyebabkan harga alpukat hass mengalami penurunan. “Meksi harganya menurun, namun dibanding alpukat lain, harganya jauh lebih tinggi,” akunya.
Pria yang juga pengepul alpukat hass ini menyebutkan, saat ini harga alpukat hass grade A mencapai Rp30 ribu per kilogram, sedangkan grade B Rp20 ribu dan grade C Rp10 ribu per kilogram.
Disebutkan, penurunan harga ini juga disebabkan oleh kualitas buah yang menurun akibat serangan hama yang menyebabkan buah lebih cepat rusak. Meski demikian, petani tetap tertarik untuk membudidayakan tanaman ini. Terbukti luas tanaman alpukat hass terus bertambah di Kintamani.
Terkait dengan pangsa pasar, Bebas mengakui bahwa sebelumnya alpukat hass memang memiliki pangsa pasar tersendiri. Selain diekspor ke sejumlah negara di Asia, juga banyak dipasarkan di restoran.
Hal inilah yang menyebabkan harga alpukat hass berbeda jauh dengan jenis alpukat lainnya.
Namun, ketika produksi alpukat lokal saat ini tidak ada, banyak pedagang yang ikut menggunakan alpukat hass grade C. (Antarini/balipost)