Wisatawan mancanegara sedang melihat-lihat cendera mata di Nusa Dua, Badung. Bali disebut punya potensi besar jaring turis berkualitas berkat ketersediaan fasilitas pariwisata berkelanjutan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali memiliki potensi menjaring turis berkualitas. Hal itu karena Bali telah memiliki fasilitas pariwisata berkelanjutan. Demikian diungkapkan Ketua GIPI Bali/BTB, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Minggu (18/5).

Ia mengatakan 2025 merupakan harapan baru bagi kebangkitan pariwisata Bali. Namun, tantangan tetap ada, terutama fluktuasi ekonomi global yang memengaruhi daya beli wisatawan internasional.

Bali yang menargetkan 6,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2025, dengan fokus pada wisatawan berkualitas yakni mereka yang menghormati budaya lokal, menjaga kelestarian lingkungan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Bali.

Baca juga:  Penglipuran Kembangkan Hutan Bambu Jadi Destinasi Wisata

Dengan tren pariwisata global yang menekankan keberlanjutan dan personalisasi, Bali memiliki potensi besar untuk mempertahankan posisinya sebagai destinasi unggulan dunia.

“Menghadirkan pengalaman yang berkesan dan bertanggung jawab bagi wisatawan akan menjadi fondasi penting agar pariwisata Bali tidak hanya pulih, tetapi tumbuh lebih kuat dan memberi manfaat nyata bagi seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Ia menilai dalam menjaring turis berkualitas, diversifikasi destinasi wisata, promosi pengalaman autentik berbasis komunitas, serta pengembangan infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan, harus dilakukan. Pemerintah juga diharapkan memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dan komunitas global guna meningkatkan kualitas layanan dan kemudahan akses bagi wisatawan.

Baca juga:  Kasus Landak Jawa Jadi Sorotan Masyarakat, PN Denpasar Angkat Bicara

Partha menilai pada 2024 merupakan simbol kebangkitan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19, dengan total kunjungan 6.373.617 wisatawan mancanegara (wisman). Jumlah ini melampaui angka sebelum pandemi pada tahun 2019 yang tercatat sebesar 6.275.210 kunjungan.

Sementara itu, wisatawan domestik (wisnus) mencapai 9.609.841 kunjungan, sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 9.877.911 kunjungan, dan 10.545.039 kunjungan pada tahun 2019.

Menurutnya, sinergi berkelanjutan antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata menjadi kunci menjaga daya saing dan keberlanjutan Bali di tengah dinamika global, sekaligus memastikan bahwa pembangunan pariwisata benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Sampah Laut Ancam Biota, Bali Perlu 10 Kapal Pembersih untuk Penanganan

 

BAGIKAN