Ida Bhatara Dewa Ayu Desa Adat Jimbaran melaksanakan prosesi mapinton di Pura Luhur Uluwatu sebelum matahari terbenam, yakni pada pukul 15 30 WITA, Minggu (11/5). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ida Bhatara Dewa Ayu Desa Adat Jimbaran melaksanakan prosesi mapinton di Pura Luhur Uluwatu sebelum matahari terbenam, yakni pada pukul 15 30 WITA.

Dalam prosesi ini, Ida Bhatara Dewa Ayu, Rarung, Jro Lingsir dilinggihkan diajeng atau depan Pelinggih Meru.

Prosesi sangat sakral ini dipuput oleh Jro Mangku setempat.

Usai melakukan pamintonan, pemangku melaksanakan ngastawayang wangi barong. “Masih proses pengastawan banten pemintonan oleh para pemangku,” ujar Sekretaris Sekaa Barong Dewa Ayu Desa Adat Jimbaran, I Ketut Sutarja, Minggu (11/5).

Usai mapinton, prosesi dilanjutkan dengan Ngunying atau Ngurek.

Baca juga:  Bali Sudah Tetapkan UMP, Badung Segera Ajukan UMK 2022

Setelah semua prosesi di Pura Uluwatu dilksanakan, nantinya iring-iringan akan kembali ke Desa Pecatu untuk melaksanakan pementasan Calonarang di Lapangan Desa Pecatu.

Iring-iringan yang melibatkan puluhan ribu krama Jimbaran itu direncanakan akan kembali dari Pura Luhur Uluwatu sebelum matahari terbenam.

Biasanya, kata Sutarja, saat nguying warga yang kerauhan ini akan berhenti di beberapa titik pertigaan atau perempatan yang dilalui.

Sebelumnya, puluhan ribu krama Jimbaran yang mengiringi Ida Bhatara Dewa Ayu mapinton tiba di Pura Luhur Uluwatu pada pukul 14.30 WITA.

Mereka berjalan kaki dari Pura Parerepan, Pecatu sekitar pukul 12.30 WITA setelah sebelumnya sempat beristirahat di kawasan itu mulai pukul 09.30 WITA.

Baca juga:  Diduga Situs Zaman Megalitikum, Satu Per Satu Benda Prasejarah Ditemukan di Manistutu

Selanjutnya, Ida Bhatara Dewa Ayu akan melakukan prosesi mapinton dan masucian di Pura Luhur Uluwatu.

Perjalanan dari Pura Ulun Swi Jimbaran menuju Pura Luhur Uluwatu memerlukan waktu 8,5 jam sudah termasuk istirahat yang dilakukan iring-iringan di kawasan Pecatu.

Para pengiring yang diperkirakan mencapai 35 ribu lebih warga ini melakukan perjalanan dengan 2 tahapan.

Tahap satu dari Pura Ulun Swi ke Pura Parerepan di Desa Pecatu dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam dan tahap kedua dari Pura Parerepan ke Pura Luhur Uluwatu dengan waktu tempuh 2 jam.

Baca juga:  TKP Dokter Gadungan Dipasangi Garis Polisi, Warga Kaget Ada Praktik Aborsi

Sepanjang perjalanan, warga yang tidak ikut dalam prosesi tampak menyiapkan minuman ringan secara gratis bagi para krama.

Seperti di kawasan depan Pasar Simpangan dan Simpang Puri Gading dan lainnya.

Petugas pecalang juga terpantau mengarahkan kendaraan agar tidak melalui jalur yang dilewati iring-iringan yang cukup panjang ini.

Ketua Panitia, I Nyoman Sudana mengatakan prosesi iring-iringan atau mepeed sudah berjalan dengan lancar. Ia memperkirakan lebih dari 35 ribu warga mengikuti jalannya prosesi sakral terebut dengan panjang iring-iringan sekitar 7 km. (Sugiadnyana/balipost)

BAGIKAN