Paiketan Bendesa Adat se-Kecamatan Kerambitan dukung penolakan Ormas luar. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Paiketan Bendesa Adat se-Kecamatan Kerambitan menyatakan sikap tegas menolak keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) luar Bali yang berpotensi mengganggu stabilitas dan keajegan Pulau Bali.

Dalam pernyataan bersama, mereka menegaskan kepercayaan penuh terhadap sinergi TNI, Polri, dan pecalang sebagai kekuatan utama dalam menjaga keamanan dan keharmonisan Bali.

Para bendesa adat menilai, Bali sudah memiliki sistem pengamanan yang kuat, berbasis nilai-nilai lokal melalui pecalang yang berada langsung di bawah desa adat. Pecalang dinilai lebih memahami dinamika sosial, adat, dan spiritual masyarakat setempat.

Baca juga:  Pasangan Bule Meninggal Tertimbun Material Longsor di Jatiluwih, Satu Terindentifikasi

“Pecalang itu bukan hanya simbol, tapi ujung tombak keamanan berbasis adat. Mereka tahu siapa yang datang, apa tujuannya, dan bagaimana mengamankan wilayahnya tanpa melanggar kearifan lokal,” ujar Ketua Paiketan Bendesa Adat Kecamatan Kerambitan, I Dewa Made Maharjana, Sabtu (10/5).

Penolakan terhadap ormas luar ini lahir dari kekhawatiran akan munculnya friksi sosial, budaya, bahkan ideologi yang tidak sejalan dengan filosofi kehidupan masyarakat Bali yang berlandaskan Tri Hita Karana—harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Bali, menurut mereka, tidak memerlukan tambahan kekuatan dari ormas luar karena sudah memiliki sistem sosial dan keamanan yang teruji.

Baca juga:  Pecalang Gelar Upacara Bendera di Pantai

“Ajeg Bali bukan sekadar slogan. Ini tentang menjaga harmoni agama, adat istiadat, dan tatanan masyarakat. Untuk itu, mari percayakan pengamanan Bali pada kekuatan formal yang sah, yaitu TNI, Polri, dan pecalang sebagai mitra kulturalnya,” tegasnya.

Paiketan Bendesa Adat Kerambitan juga mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk tetap waspada, tidak terprovokasi, dan selalu merawat nilai-nilai luhur warisan leluhur dalam menjaga kedamaian dan martabat pulau Bali. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Berulah, Turis Australia Aniaya dan Rampas HP Sopir Taksi
BAGIKAN