Kegiatan panen padi di wilayah kecamatan Selemadeg Timur. (BP/Bit)

TABANAN. BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan menargetkan perluasan luas tanam padi sebesar 5.000 hektare pada tahun 2025. Langkah ini untuk mendongkrak ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional. Dengan target ini, total luas tanam padi di Kabupaten Tabanan akan meningkat dari 38.168 hektare menjadi 43.168 hektare.

Rincian target tersebut mencakup 42.758 hektare padi sawah reguler, 47 hektare padi tadah hujan, 9 hektare padi gogo, dan 354 hektare melalui program Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Strategi perluasan tidak hanya menyasar lahan sawah, tetapi juga menyentuh potensi lahan kering.

Baca juga:  IIMS 2024, Perbankan Genjot Kredit lewat Kepemilikan Kendaraan

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia, Rabu (7/5), mengatakan bahwa peningkatan Indeks Pertanaman (IP) di subak-subak yang memiliki sistem pengairan memadai menjadi salah satu fokus utama. Langkah ini dilakukan tanpa mengesampingkan kearifan lokal seperti awig-awig dan padewasan yang mengatur pola tanam tradisional masyarakat Bali.

“Identifikasi subak potensial untuk peningkatan IP akan dilakukan oleh para penyuluh. Kami ingin hasil maksimal tanpa menabrak nilai adat yang ada,” tegas Subagia.

Baca juga:  Dilarang! Main Mercon dan Kembang Api saat Nataru

Selain mengandalkan peningkatan IP, Pemkab Tabanan juga memperluas pengembangan padi gogo yang menyasar lahan kering. Program yang telah dimulai tahun lalu di atas lahan seluas 9 hektare ini akan kembali digencarkan pada Agustus mendatang di Kecamatan Baturiti, wilayah yang dinilai berpotensi besar menyumbang Luas Tambah Tanam (LTT) padi.

Upaya ini sekaligus menjadi langkah konkret Tabanan untuk menjaga predikat sebagai lumbung pangan Bali di tengah tantangan alih fungsi lahan dan perubahan iklim. (Puspawati/Balipost)

Baca juga:  Efektivitas TPS 3R di Tabanan Terhambat
BAGIKAN