Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, secara aktif mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan di kawasan pantai barat sebagai solusi konkret mengatasi persoalan kemacetan yang semakin parah di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, yang menegaskan bahwa keberadaan jalan lingkar pantai barat menjadi kebutuhan mendesak demi menunjang mobilitas serta keberlanjutan sektor pariwisata di Tanjung Benoa.

Made Wijaya menyampaikan bahwa usulan pembangunan jalan ini telah dikawal secara serius melalui berbagai tahapan perencanaan, termasuk Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung.

Baca juga:  15 Orang Warga Lombok Mengungsi Ke Tabanan

“Kami sudah masukkan usulan jalan lingkar ini dalam pembahasan DED (Detail Engineering Design). Bahkan sudah ada kajian ulang mengenai potensi konektivitas pantai barat dengan lingkar selatan. Ini akan jadi solusi permanen mengurai kemacetan yang kerap terjadi, terutama saat musim kunjungan wisatawan,” jelasnya.

Menurutnya, proyek ini juga telah masuk dalam program prioritas Bupati Badung dan pelaksanaannya terus didorong. Made Wijaya meyakini bahwa koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat dapat segera dilakukan, terutama menyangkut izin pembangunan yang kemungkinan melintasi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).

Baca juga:  Cek Infrastruktur Jalan Lingkar Seraya-Amed, Bupati Gede Dana Ajak Kepala OPD Touring

Ia pun menekankan keyakinannya bahwa secara anggaran, Kabupaten Badung mampu mendanai proyek ini karena menyangkut kepentingan strategis daerah.

“Jalur ini sangat penting untuk memecah konsentrasi kendaraan yang masuk ke Tanjung Benoa, apalagi saat musim liburan atau event pariwisata. Kemacetan sudah sangat mengganggu kenyamanan wisatawan dan aktivitas masyarakat lokal,” tambahnya.

Made Wijaya juga menyoroti bahwa pembangunan jalan pantai barat akan membawa dampak positif yang luas, tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga dalam peningkatan kualitas layanan pariwisata. Dengan infrastruktur yang lebih memadai, destinasi seperti Tanjung Benoa akan lebih kompetitif di tengah persaingan pariwisata global.

Baca juga:  Desa Adat Wongaya Gede Terapkan Ngaben Bersama

Ia pun berharap pemerintah pusat bisa memberi perhatian khusus terhadap rencana ini, terutama dalam hal perizinan dan sinergi lintas sektor. “Kami hanya ingin agar kawasan ini lebih tertata, akses lebih lancar, dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak. Maka pembangunan jalan ini bukan hanya keinginan adat, tapi kebutuhan semua pihak,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN