Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) saat mengikuti debat publik kedua, Sabtu, 9 November 2024. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Debat Publik ketiga antar pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) akan digelar pada Rabu, 20 November 2024. Debat Publik pemungkas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali ini digelar di Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Debat Publik ketiga mengusung tema “Ngardi Bali Shanti lan Jagaditha”. Subtemanya, yaitu Isu Ketenagakerjaan; Perempuan, Anak, dan Kaun Marginal; Smart Agriculture; Digitalisasi Pelayanan Publik; dan Pendidikan dan Kesehatan Fisik dan Mental.

Komisioner KPU Provinsi Bali, I Gede John Darmawan mengatakan, pemilihan lokasi di BNDCC ini sudah final dan disepakati oleh kedua pihak paslon. Diungkapkan, jelang debat kedua lalu masing-masing paslon mengusulkan lokasi debat berbeda.

Baca juga:  Dari Ditinggal Ortu hingga “Overstay” Hampir 2,5 Tahun hingga Pemuda Asal Madiun Diamankan

Mulia-PAS mengusulkan BNDCC, sedangkan Koster-Giri mengusulkan Bali Beach Convention Centre, The Meru Sanur, Denpasar. Pemilihan lokasi akhirnya dilakukan dengan lempar koin agar adil. Setelah dilakukan lempar koin, debat publik kedua lalu digelar di The Meru, setelah hasil lempar koin berpihak pada pilihan Koster-Giri.

Untuk itu, pilihan lokasi Mulia-PAS yakni BNDCC ini terpakai untuk lokasi debat babak final jelang sepekan menuju hari pencoblosan, 27 November 2024 ini. Debat akan disiarkan langsung melalui siaran TV lokal, INews TV Bali.

Baca juga:  Pj Gubernur Bali Ungkap Alasan Investor Tertarik Danai "Bali Subway"

John mengungkapkan debat publik kedua di The Meru Sanur, Denpasar, Rabu malam lalu sudah berjalan cukup baik. Namun, KPU tetap mencatat hal-hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki untuk debat ketiga nanti. Salah satu hal yang menjadi catatan KPU Bali dari debat kedua adalah aturan main sesi tanya jawab dan sanggah. Yang jadi sorotan adalah ada paslon bertanya lebih dari satu pertanyaan dengan pokok persoalan yang jauh berbeda di satu kesempatan. Hal ini akan dibawa ke meja koordinasi untuk dievaluasi pada debat ketiga nanti.

Baca juga:  Kabupaten Ini, Laporkan Seratusan Kasus COVID-19 Baru Langsung Tercatat Sembuh

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengungkapkan, debat babak final ini bakal mengupas isu yang jauh lebih dekat dengan pemilih. Di dua debat sebelumnya, kedua paslon membahas pariwisata berkelanjutan dan otonomi daerah. Debat ketiga ini mengusung tema “Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita” yang berkaitan dengan program-program kesehatan, pertanian, ketenagakerjaan, pendidikan, anak, perempuan dan kaum marginal.

Dikatakan, “Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita” sendiri merupakan tagline KPU Bali untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang tekah diluncurkan di Taman Budaya Bali, Denpasar pada 5 Juli 2024 lalu. Tagline ini bermakna mewujudkan Bali yang damai dan sejahtera. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *