Seorang pedagang daging babi di Pasar Kreneng sedang melayani pembeli, Jumat (20/9). (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hari suci Galungan dan Kuningan makin dekat, kebutuhan daging babi pun mulai mengalami peningkatan. Hidangan khas, seperti lawar, sate lilit, dan kuah balung yang menjadi sajian utama saat hari raya ini, membuat daging babi menjadi komoditas utama yang paling dicari oleh masyarakat Bali.

Ni Luh De Surabrati, seorang penjual daging babi di Pasar Kreneng menyatakan harga daging babi belum mengalami kenaikan. Harganya masih stabil di kisaran Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per kilogram.

Baca juga:  Milenial Dominasi Pelanggaran Lalin

Pedagang asal Karangasem tersebut juga menambahkan jika peningkatan penjualan biasanya terjadi saat hari Penyajaan atau dua hari sebelum Galungan, Senin 23 september 2024.

Ia juga menyatakan, jika daging bagian perut atau sam-sam paling sering dicari jika mendekati Hari Raya Galungan. “Sam-sam, kulit, tulang, itu yang rame kalau hari raya. Minimal dia bisa buat kuah balung dan untuk sesajen,” katanya, Jumat (20/9).

Baca juga:  Gerebek Hotel di Jalan Pidada, Tiga Orang Ditangkap Terlibat Prostitusi Online

Komang Nisasih yang juga seorang pedagang daging babi asli Denpasar menyatakan jika pemasok daging biasanya berasal dari Bangli. Perempuan yang sudah 20 tahun berjualan ini mengatakan selain daging babi, kerupuk kulit babi juga menjadi incaran ketika mendekati hari raya Galungan.

Nisasih menjelaskan harga kerupuk babi mencapai Rp 450.000 per kilogram. “Kalau kerupuk kulit mahal dia, karena dibuat dari kulit babi, beda sama kerupuk rambak yang dari kulit sapi tapi digoreng pakai minyak babi,” jelasnya. (Cahya Dwipayanti/balipost)

Baca juga:  Anaknya Sakit Leukimia, Karyawan Spa Nekat Mencuri
BAGIKAN