Ilustrasi pembangunan kawasan permukiman di Denpasar, Bali, Sabtu (29/3/2024). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan hasil survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) mengindikasikan harga properti komersial meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan II 2024 yang tercatat 115,28, atau tumbuh 6,40% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 108,35.

Kepala BI KPw Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan, pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 15,09% (yoy) dan 9,71% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 6,93% (yoy) untuk sewa ritel dan 7,55% (yoy) untuk sewa apartemen.

Baca juga:  ASEAN Bersiap Hadapi Kondisi Terburuk

Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 5,91% (yoy) dan 3,50% (yoy), meskipun tidak setinggi  triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,92% (yoy) dan 28,23% (yoy).

Survei PPKom merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan properti komersial (tidak termasuk properti residensial) secara triwulanan. Hasil survei ini juga sebagai salah satu pembentuk indeks komposit harga aset guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

Pelaksanaan Survei PPKom di Bali dilakukan terhadap sampel pemilik, pengelola, dan/atau agen pemasaran dari masing-masing jenis properti. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan II seiring dengan adanya periode high season dan liburan sekolah anak.

Baca juga:  BI Laporkan Utang Luar Negari Menurun

Hal tersebut tercermin dari permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 5,51% (yoy) pada triwulan II 2024. Adapun peningkatan permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 33,81% (yoy), sewa ritel sebesar 23,96% (yoy), dan hotel 3,17% (yoy).

Peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data pertumbuhan lapangan usaha Real Estate dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali triwulan II 2024 yang juga meningkat sebesar 2,16% (yoy).

Baca juga:  Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, Kolaborasi Semua Pihak Diperlukan

Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Supply/Pasokan Properti Komersial tumbuh 2,15% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,97% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori properti ritel dan apartemen.

Dalam mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia senantiasa mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan melalui penguatan kebijakan makroprudensial antara lain penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung pemantauan harga, pasokan dan permintaan properti yang akurat. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN