Aparat melakukan penelusuran terkait informasi begal di Hutan Suter, Kintamani. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Bangli diresahkan dengan beredarnya informasi di media sosial (medsos) tentang adanya begal di jalan raya kawasan Hutan Suter, Kintamani. Informasi tersebut mulai tersebar Selasa (28/5) malam.

Dalam postingan yang dibagikan akun facebook Batur, Kintamani, sebuah akun dengan nama Anom Wiradarma menceritakan istrinya jadi korban begal di Hutan Suter saat petang hari. Kejadian tidak mengenakan itu dialami istrinya saat hendak pulang ke rumahnya di Banjar Waringin, Desa Pempatan, Rendang, usai bekerja di wilayah Penelokan, Kintamani.

Istrinya yang saat itu mengendarai sepeda motor seorang diri, dikejar-kejar enam orang pria yang mengendarai tiga sepeda motor. Begal berhasil menghentikan kendaraan istrinya dan memaksa menyerahkan tas berisi dompet.

Baca juga:  Turis Melawan Petugas Bandara Diadili

Karena diancam, istrinya kemudian menyerahkan dompetnya. Begal kemudian mengambil semua uang yang ada di dalam dompet berjumlah Rp 500 ribu.

Setelah berhasil mendapatkan isi dompet istrinya, begal itu kemudian kabur setelah ada pengendara lain yang mengetahui kejadian itu. Oleh pemilik akun tersebut, disampaikan pascakejadian itu istrinya mengalami trauma. Karena sudah dua kali istrinya mengalami hal serupa. Namun saat kejadian sebelumnya, istrinya berhasil lolos dari aksi begal.

Akun itu pun meminta agar cerita tersebut diviralkan. Supaya kejadian serupa tidak terulang lagi.

Baca juga:  Ini Sejumlah Barang yang Dibelikan Oknum Kepsek Selama Cabuli Siswinya 4 Tahun

Kapolsek Kintamani I Nengah Sukerna dikonfirmasi Rabu (29/5) mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran terkait informasi yang viral tersebut. Pihaknya telah meminta keterangan pemilik akun Anom Wiradarma (28) dan istrinya Ni Putu Sri Utami (25) yang disebutkan jadi korban begal.

Bersama kedua orang tersebut tim kemudian melakukan pengecekan TKP tempat pembegalan terjadi dan melakukan pengecekan CCTV sepanjang jalur yang diduga dilalui oleh Ni Putu Sri Utami. “Berdasarkan hasil olah TKP keterangan saksi-saksi dan dikaitkan dengan keterangan yang diduga mengalami begal atas nama Ni Putu Sri Utami ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan temuan tim di lapangan sehingga dilakukan interogasi lebih mendalam terhadap yang bersangkutan,” terang Sukerna.

Baca juga:  Sejumlah Perbekel di Bangli Akhiri Masa Jabatan di 2024, Pemilihan Belum Jelas

Dari hasil interogasi diketahui bahwa kejadian pembegalan yang diinformasikan di jalan raya hutan suter tersebut tidak ada. “Sebenarnya Ni Putu Sri Utami mengatakan bahwa dirinya mengalami pembegalan dengan maksud agar suaminya atas nama I Komang Gede Anom Wiradana lebih perhatian kepada dirinya sehingga membuat cerita fiktif bahwa telah terjadi pembegalan,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut yang bersangkutan kemudian meminta maaf dengan membuat surat pernyataan dan video klarifikasi di media sosial dan sanggup untuk tidak mengulanginya lagi. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN