Petugas memeriksa kabel MVTIC yang melorot tertimpa pohon tumbang. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang tercatat terjadi selama sepekan, sejak 9 hingga 14 Maret 2024 membuat beberapa jaringan PLN terdampak sehingga distribusi listrik ke pelanggan pun terganggu. Tercatat terdapat 40 gangguan yang terjadi di beberapa lokasi di wilayah kerja PT PLN (Persero) UID Bali.

Paling banyak gangguan terjadi di Bali Utara akibat angin kencang, banjir dan tanah longsor. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana, Minggu (24/3) mengatakan bahwa menghadapi kondisi ini PLN Bali melakukan kesiap-siagaan dengan memprioritaskan keandalan listrik pelanggan yang terdampak serta tetap memastikan keselamatan petugas yang bekerja.

Baca juga:  Antisipasi COVID-19, Rapid Test Dilakukan ke Pedagang Pasar Windu Boga

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat cuaca ekstrem, masing-masing Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yakni Bali Utara, Bali Timur, dan Bali Selatan melakukan beragam strategi. Pertama dalam percepatan pemulihan jaringan yang terkena dampak cuaca ekstrem, masing– masing unit mengerahkan regu tambahan untuk membantu 17 regu eksisting.

“Prioritas kami adalah mempercepat kembalinya pasokan listrik kepada pelanggan yang terdampak padam dengan tetap mengedepankan keselamatan petugas, masyarakat serta lingkungan sekitar,” terangnya.

Baca juga:  PAW Arya Wedakarna di DPD RI Ditetapkan, Dilantik Hari Ini

Untuk mengantisipasi gangguan kembali akibat cuaca ekstrem, PLN melalui masing–masing UP3 menyiapkan tambahan petugas Pelayanan Teknik (Yantek) yang bertugas selama 24 jam dan terbagi dalam 3 shift. “Kami juga menambah tenaga dari mitra jasa konstruksi serta memastikan cadangan material yang cukup dan memadai,” ujarnya.

Selain menyiagakan petugas dari sisi internal PLN, Udayana mengatakan, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar segera melapor jika terjadi kondisi anomali pada jaringan PLN. Masyarakat juga diharapkan bisa memastikan jarak aman antara bangunan dan jaringan PLN minimal 2,5 meter. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Sempat Mati Suri, Kafe di Bali Mulai Bangkit lewat Nobar dengan Protokol Ketat
BAGIKAN