Pojok IKM Dekranasda yang berlokasi di DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri, diresmikan, Selasa (19/3).. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pojok IKM Dekranasda yang berlokasi di DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri, diresmikan, Selasa (19/3). Ajang untuk membangkitkan dan memasarkan produk-produk IKM di Tabanan ini merupakan yang kedua, selain yang sudah ada di areal loby Kantor Bupati Tabanan.

Inisiasi Ny. Rai Wahyuni Sanjaya., S.H., M.M selaku Ketua Dekranasda ini mendapat apresiasi Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E., M.M. Dipilihnya lokasi di DTW Tanah Lot untuk promosi IKM, karena salah satu obyek wisata ini dikunjungi 4.000 sampai 6.000 wisatawan per hari.

Menggandeng 20 perajin IKM khas Tabanan, inisiasi Rai dalam memperluas jangkauan promosi para pelaku IKM Tabanan melalui Inovasi Pojok IKM ini merupakan yang kedua kalinya. Pojok UMKM pertama dilaunching di Kantor Bupati Tabanan.

Tujuannya tak lain ialah memberikan ruang promosi kepada pelaku IKM Tabanan, sehingga produk yang dihasilkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Di samping itu, penempatannya di Tanah Lot juga diharapkan dapat meningkatkan peluang pemasaran produk kerajinan IKM Tabanan hingga merambah pasar ekspor serta diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di Kabupaten Tabanan dengan tagline “Bangga Menggunakan Produk Asli Tabanan”.

Baca juga:  Hiasan Penjor, Usaha Musiman yang Menjanjikan

“Saya selaku Ketua Dekranasda, dengan dibukanya Pojok IKM Dekranasda, harapan saya, bagaimana agar produk-produk asli IKM Tabanan semakin mempunyai pangsa pasar yang lebih luas, tidak hanya di Kabupaten Tabanan saja. Bahkan ke luar negeri, bagaimana agar produk IKM ini lebih menarik dan dikenal secara luas,” jelas perempuan yang akrab disapa Bunda Rai itu.

Ia mengaku, langkah dalam ekspansi promosi IKM ke daerah wisata ini tak akan berhenti sampai di sini, sebab rencananya akan dibuat juga di daerah Ulundanu dan Jatiluwih di tahun mendatang. Disebutkannya, banyak sekali IKM Tabanan yang berciri-khas, apalagi produk-produk kulinernya.

Maka dari itu, pihaknya memberi masukan agar ditambah untuk kuliner-kuliner yang memiliki ciri khas Tabanan, tentunya dengan packing yang sesuai dengan kualitas wisatawan. Sebagai mekanisme pelaksanaan pameran, pada kesempatan pertama terdapat 20 IKM yang telah ikut serta memajang produknya pada Pojok IKM Dekranasda Tanah Lot.

Baca juga:  BRImo Jadi One Stop Solution, Waspadai Bertransaksi Digital saat Libur Lebaran

Untuk kesempatan berikutnya akan dilaksanakan pergantian IKM per 3 bulan untuk pemerataan kesempatan. Kolaborasi dan inovasi yang dilakukan oleh Ketua Dekranasda Tabanan dalam memfasilitasi 1023 Pengrajin Terdaftar di Tabanan, mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Sanjaya.

Gagasan ini juga diharapkannya mampu berkontribusi terhadap pemasukan daerah. Sanjaya berharap, langkah-langkah inovasi yang telah dilakukan oleh Dekranasda Kabupaten Tabanan akan dapat menggugah stakeholder yang lainnya untuk mengambil posisi konstruktif dalam rangka mendorong kemajuan produk-produk IKM Kabupaten Tabanan.

“Bagaikan gayung bersambut. Tabanan ini punya 1023 pengrajin yang sudah terdaftar, mereka harus punya kesempatan untuk mempromosikan. Tugas Pemerintah adalah ikut mendorong melalui regulasi, kita buka ruang-ruang, bukan hanya di objek wisata saja nantinya, bisa di pasar, atau di event-event besar,” paparnya.

Baca juga:  Dari Palebon Cok Budi Suryawan hingga Banyak Kios Tutup di Pasar Badung

Sebagai wujud kesuksesan, salah satu produk IKM kerajinan di Tabanan, yakni kerajinan berbahan kelapa (kau), berhasil dipasarkan ke mancanegara. Seperti yang dijelaskan Ni Wayan Sudi Armini atau yang akrab disapa Ibu “Kau” dari Banjar Pengasahan, Selemadeg Barat, pihaknya telah mulai mengembangkan Brand Kau Bali sejak 2019.

“Jadi, saya inovasi buat kerajinan seperti tas, alat makan, home décor dan fashion. Saya mengenal pasar eskpor melalui Tanah Lot Festival, dimulai dari pasar Jerman, akhirnya semasa COVID-19 kita mulai ekspor alat makan ke Jerman dan Prancis,” jelasnya.

Tak hanya merambah pasar internasional seperti Jerman, Prancis dan Jepang, pihaknya juga mengaku telah memproduksi 930 set tas goni dengan tali kulit yang dipesan secara langsung oleh Marriot Grup. (Adv/balipost)

BAGIKAN