JAKARTA, BALIPOST.com – Ribuan berita hoaks tentang pemilihan umum atau Pemilu 2024 diturunkan dari media sosial. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Selasa (19/3) dipantau daring dari akun YouTube Kemenko Polhukam.

Ia mengatakan data tersebut merupakan hasil dari penyaringan yang dilakukan jajaran Budi sejak tanggal 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024.

Baca juga:  Menparekraf : Ada Tiga Kunci Penting Dalam Pemulihan Pariwisata

Dia melanjutkan, sisa berita hoaks yang lain tidak diturunkan melainkan hanya diberikan stempel “hoaks” saja lantaran dianggap tidak memuat informasi yang terlalu berbahaya.

Budi menjelaskan, hoaks tersebut tersebar merata di seluruh platform media sosial dan situs pencarian. Narasi hoaks itu pun beragam, dari mulai bersifat provokatif hingga isu yang tidak benar.

Dari data yang diterima Budi, 92 persen berita hoaks tersebut disebarkan oleh buzzer media sosial yang berafiliasi dengan kelompok tertentu.

Baca juga:  Transformasi Digital Tak Lagi Sekedar Cara Jualan Online

Namun setelah proses penyaringan hoaks telah dilakukan, Budi mengaku situasi media sosial saat ini cukup kondusif dan aman. Isu-isu yang berkeliaran di media sosial pun dia nilai masih dalam kondisi wajar dan tetap diawasi pihaknya.

Dia memastikan pengawasan tersebut akan terus berlangsung hingga proses rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai, bahkan sampai Presiden dan Wakil Presiden RI telah dilantik. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Jokowi : Jangan Ada Fitnah-fitnahan di Pemilu

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *