Salah seorang nelayan sedang membersihkan jukung karena tidak melaut. Angin kencang di Selat Lombok belakangan ini mengakibatkan sebagian besar nelayan di Kabupaten Karangasem tak melaut. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Angin kencang di Selat Lombok belakangan ini mengakibatkan sebagian besar nelayan di Kabupaten Karangasem tak melaut. Hal itu diungkapkan nelayan asal Ujung Pesisi, Malonk, pada Jumat (15/3).

Malonk mengatakan, dirinya tak melaut akibat angin kencang sejak beberapa hari belakangan ini. “Saya sejak menjelang Hari Raya Nyepi sudah tidak melihat sampai sekarang,” ucapnya.

Menurut Malonk, dengan kondisi ini memang sebagian besar nelayan memilih tidak melaut. Akan tetapi, beberapa nelayan sekarang sudah mulai memberanikan diri untuk kembali turun melaut mencari ikan. “Hari ini ada beberapa nelayan saja yang melaut,” katanya.

Baca juga:  Dirut BRI Beberkan Alasan Tak Buru-buru Beralih ke "Fully Digital Banking"

Dia menjelaskan, saat ini dirinya dan nelayan lainnya yang tak melaut, sebagian besar menganggur. Tapi, ada juga yang beralih profesi menjadi petani kangkung. “Bagi yang petani kangkung, lumayan membantu pendapatan di saat cuaca seperti ini,” imbuhnya.

Sementara, nelayan lain asal Bugbug, Komang Arnaya, mengatakan, tidak melaut karena masih kerja. Menurutnya, angin di perairan Bugbug tidak terlalu besar dan tak terlalu mempengaruhi nelayan. “Kalau melihat cuaca saat ini, nelayan wilayah timur, seperti Seraya, Kubu rasanya baru tak melaut karena anginnya kencang di sana,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Dampak Pandemi COVID-19, Produksi Garam Amed Terhenti
BAGIKAN