
MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan yang menguyur Bali dan sekitar tidak hanya menimbulkan banjir di sejumlah wilayah. Curah hujan yang tinggi juga berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung Bali.
Tercatat sebanyak 6 penerbangan mengalami go arround, 1 penerbangan, 1 penerbangan mengalami Divert, 1 penerbangan Return To Base, 4 penerbangan mengalami holding. Kendati demikian, kondisi penerbangan berangsur normal pada siang hari saat hujan mulai mereda.
Communication & Legal Division Head PT Angkasa Pura Indonesia Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi membenarkan perihal tersebut. Menurutnya, sejumlah penerbangan sempat mengalami gangguan pada Minggu (14/12) pagi.
Hal tersebut disebabkan kondisi cuaca yang kurang mendukung di wilayah udara sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Memang penerbangan sempat terjadi keterlambatan dan pengalihan pada pagi hari, tapi siang hari kondisinya sudah berangsur normal,” ucap Eka Sandi pada Minggu (14/12).
Dikatakan, penerbangan yang terdampak cuaca buruk, yakni 6 penerbangan kedatangan mengalami go arrount yaitu maskapai TransNusa rute Guangzhou – Denpasar, Jetstar rute Adelaide – Denpasar, Wings Air rute Lombok – Denpasar, Garuda Indonesia rute Melbourne – Denpasar, Jetstar rute Sydney – Denpasar dan Lion Air rute Makassar – Denpasar.
Sedangkan, satu penerbangan yaitu Lion Air rute Jakarta (CGK) – Denpasar melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Surabaya. Satu penerbangan memutuskan Return to Base (RTB) kembali ke Lombok yaitu Wings Air rute Lombok – Denpasar, serta 4 penerbangan keberangkatan melakukan holding yaitu maskapai China Southern Airlines rute Denpasar – Guangzhou, TransNusa rute Denpasar – Perth, Cebu Pacific rute Denpasar – Manila dan TransNusa rute Denpasar – Jakarta (CGK).
“Bagi para pengguna jasa bandara kami imbau untuk terus memantau informasi penerbangan melalui maskapai yang akan digunakan serta mengikuti arahan petugas di bandara,” himbaunya.
Pihaknya bersama seluruh stakeholder terkait terus melakukan koordinasi intensif guna memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan. “Keselamatan dan keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya. (Parwata/balipost)










