Wakapolda Bali Brigjen Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana pimpin Jumat Curhat di Balai Banjar Uma Sari, Denpasar Utara. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wakapolda Bali Brigjen Pol. Dr. I Gusti Kade Budhi Harryarsana, S.I.K., S.H., M.Hum. pimpin Jumat Curhat di Balai Banjar Uma Sari, Denpasar Utara, Jumat (1/3). Pada kesempatan tersebut warga mengeluhkan ulah orang NTT dari suka pesta miras hingga menghidupkan musik keras-keras.

Ulah mereka tersebut sangat mengganggu warga setempat. Menanggapi hal tersebut, Wakapolda Budhi menyampaikan jika ingin menegur agar orang tersebut tidak dalam keadaan mabuk.

Baca juga:  Dari Pembunuhan Anggota Ormas hingga Tiga Zona Merah Sumbang Kasus COVID-19

Tujuannya agar yang bersangkutan dapat mencerna dengan apa yang disampaikan. “Bila orang tersebut tidak mau ditegur segera hubungi Bhabinkamtibmas yang sudah ada di daerah masing-masing,” tegas Brigjen Budhi.

Pada kesempatan tersebut, mantan Wakapolresta Denpasar ini menyampaikan Jumat Curhat merupakan program yang digagas Mabes Polri. Tujuannya menampung keluhan atau aspirasi masyarakat.

Adapun kunci Jumat Curhat adalah membangun informasi dua arah dan bisa terbangun kolaborasi untuk menjaga kamtibmas yang kondusif.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Baru Nasional di Bawah 4.000 Orang

Jenderal bintang satu ini menekankan sesama warga Bali diharapkan selalu menjaga situasi Bali agar tetap aman dan damai. Dengan demikian masyarakat di Bali sama-sama merasakan ketenangan.

Seorang warga mengharapkan meningkatkan tilang elektronik dan manual karena masih banyak pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm dan menggunakan knalpot brong. “Kepolisian akan melaksanakan Operasi Keselamatan Agung 2024 dimana kegiatan tersebut mengarah kepada kendaraan yang tidak memiliki surat- surat, melanggar lalin dan menggunakan knalpot brong,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Terminal Mengwi Dijaga Polisi dan TNI hingga Pengerjaan Jalan Kuta Bali Sibetan Capai 53 Persen

Peserta Jumat Curhat juga menanyakan solusi dan antisipasi terkait adanya kebut-kebutan di jalan. Wakapolda asal Tabanan ini menyarankan supaya ditegur tapi tidak dalam keadaan emosi sehingga dapat memutuskan keputusan dengan tidak baik. “Tingkatkan toleransi, guyub, rukun, saling menghargai dan saling intropeksi diri. Selalu berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat,” ujarnya.(Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *