Ilustrasi. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan pekan depan, penggunaan air biasanya akan meningkat. Kondisi ini kerap memicu terganggunya pelayanan air bersih dari PDAM, lantaran pemakaian air bersih dalam jumlah besar di saat bersamaan.

Direktur Perumda Panca Mahottama Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, Jumat (23/2), meminta warga untuk menampung air sebelum Penampahan Galungan, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan air bersih.

Renin menyampaikan berkaca dari kebutuhan saat hari raya, beban pemakaian air bersih kerap memuncak saat hari raya. Terutama saat Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Saat hari raya ini, umat Hindu biasanya banyak melakukan berbagai kegiatan adat, baik di masing-masing banjar maupun di rumah. Tidak hanya itu, warga yang merantau ke luar kota, juga pulang bersamaan pada saat itu. Hal ini jelas akan membuat pemakaian air bersih akan memasuki beban puncak.

Baca juga:  Kodim 1619/Tabanan Serahkan Wastafel ke Obyek Wisata dan Fasum

“Sebelum penampahan, warga khususnya pelanggan kita agar penampung air bersih, sehingga memiliki stok air yang cukup untuk kebutuhan hari raya. Perlu diketahui, kalau saat hari raya itu kebutuhan air sangat tinggi. Sehingga, jika saat terjadi beban puncak, layanan air jelas terganggu, maka warga sudah punya stok air yang cukup untuk tetap beraktivitas,” terang Renin.

Renin menambahkan, pelayanan air PDAM saat hari raya secara teknis itu tidak menjadi masalah. Seluruh sumber mata air berfungsi dengan baik. Tetapi, berkaca dari pengalaman setiap hari raya, keluhan dan protes selalu bermunculan, lantaran layanan air PDAM dikatakannya selalu bermasalah.

Baca juga:  Bupati Gede Dana "Ngayah" Angkut Batu di Pura Bukit Gumang

Padahal, karena memang pemakaiannya memang sudah di fase beban puncak. Pihaknya sudah memastikan seluruh titik sumber mata air yang dikelola PDAM, masing-masing berfungsi dengan baik.

Seperti di sumber mata air di Rendang, dengan pemanfaatan 12 liter per detik, maupun pemanfaatan sumber mata air di Penida dengan pemakaian 35 liter per detik. Demikian juga pemanfaatan sumur bor yang dikelola langsung oleh PDAM.

Renin menegaskan saat ini pihaknya tetap berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih, khususnya di Nusa Penida. Dua desa yang belum terlayani air bersih, yakni Desa Tanglad dengan Desa Pejukutan. “Khusus di Desa Tanglad, targetnya tahun ini sudah direalisasikan 367 Sambungan Rumah (SR) baru, yang didanai langsung dari Dana Inpres. Sementara untuk Pejukutan masih masuk daftar tunggu,” tegas Renin.

Baca juga:  Masih Terdampak Pandemi, Arus Balik dari Nusa Penida Lesu

Setelah siap dengan jaringan sambungan rumah, nantinya produksi air Guyangan yang tertampung pada reservoir tiga dan reservoir empat, akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di Desa Tanglad dan Desa Pejukutan. “Jika dua desa tersisa ini sudah terlayani, maka pelayanan air bersih sudah 100 persen terlayani ke seluruh Nusa Penida. Apalagi nanti kapasitas produksi air Guyangan ditingkatkan secara bertahap dan layanan berjalan selama 24 jam, maka tidak ada keluhan pelayanan air bersih di Nusa Penida,” tutup Renin. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *