GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar selama ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Kerajinan perak Desa Celuk selain terkenal di Indonesia, juga hingga keluar negeri.

Namun sejak Covid-19 melanda dunia yang sempat meluluhlantakan perekonomian, membuat Pemerintah Desa Celuk, khususnya Perbekel Desa Celuk mencari alternatif lain dengan melirik potensi desa yang ada.

Desa Celuk mulai mengembangkan Daerah Aliran Sungai Wos, Sungai Nangka dan pemandangan alam bentangan sawah untuk dikembangkan sebagai objek wisata baru di Desa Celuk.

Baca juga:  Dibandingkan Semester I 2020, Okupansi di Nusa Dua Naik Hampir 3 Kali Lipat

Perbekel Desa Celuk, Nyoman Rupadana mengaku bahwa Desa Celuk terkenal dengan hasil kerajinan perak hingga keseluruh dunia. Namun sejak Covid-19, kunjungan wisatawan ke Desa Celuk terus mengalami penurunan. Sehingga pihaknya mencari alternatif lain yakni melihat potensi desa untuk digarap dan dikembangkan sebagai tempat wisata.

Salah satunya menggarap potensi desa yakni DAS Wos dengan alur sungai dan tebing yang indah bisa dikembangkan dan dibuka untuk wisatawan.

Baca juga:  WNA Ditemukan Tewas Dengan Bersimbah Darah

Selain itu, Sungai Nangka yang arusnya deras digarap untuk kegiatan wisata tubing. Tubing merupakan aktivitas rekreasi air menggunakan alat pelampung, selancar ban, atau selancar karet.

Potensi aliran Sungai Nangka sejak tahun 2021 mulai digarap untuk tempat rekreasi tubing. Pemerintah Desa Celuk melalui dana APBDes mulai menata aliran Sungai Nangka dengan membangun start tempat tubing di Maspait, membangun perosotan hingga pembuatan perosotan ikon Barong. (Agung Yuliantara/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Kuta Gelar Upacara Nangluk Merana
BAGIKAN