MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan upacara Nangluk Merana secara rutin digelar oleh Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung. Upacara untuk menetralisir alam ini dilaksanakan bertepatan dengan kajeng kliwon uwudan sasih keenem belum lama ini.

Prosesi upacara dipusatkan di Catus Patha dan batas wilayah Desa Adat Kuta. Dalam prosesi upacara ini seluruh pelawatan Ida Bhatara ikut serta. Selama pelaksanaan upacara arus lalu lintas dilakukan buka tutup.

Baca juga:  Semrawut, Kabel Provider Internet Rusak Estetika Lingkungan

Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana mengatakan penuturan para panglingsir dalam lontar sanggara bumi, sasih keenem merupakan sasih ala atau penyakit. Pada zaman Sri Aji Jaya Kasunu, mendapatkan sebuah pawisik agar melaksanakan upacara Nangluk Merana dan Pakelem di telengin segara atau di tengah laut saat sasih keenem.

Ia menjelaskan upacara Nangluk Merana merupakan rutinitas yang dilaksanakan setiap sasih keenam dalam kalender Bali. Upacara ini juga dilaksanakan sesuai perarem dan awig-awig desa adat. Upacara nangluk merana dan pacaruan sasih dilakukan pada Kajeng Kliwon Uwudan di sasih keenem. Tujuannya untuk memohon wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca juga:  Cinta Ditolak, Timbul Niat Perkosa Karyawan Swalayan

Upacara ini untuk memohon wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberikan kerahayuan, kasukertan di jagat ini. Sekaligus memohon mala atau ala tersebut bisa menjauh dari Desa Adat Kuta khususnya, dan jagat yang ada di Bali ini pada umumnya. (Parwata/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *